hhttps://360info.org/living-long-but-dying-alone-in-singapore/ |
Waktu berpacu makin cepat. Sehari lewat sehari, seperti tak sempat menghitung jam yang begitu lewat dengan cepatnya.
Jika santai di hari Minggu, lalu tanpa menunggu lama, sudah tiba minggu lalu.
Dengan berlalunya waktu yang begitu cepat, demikian juga dengan usia yang tak bisa dihindari. Ketika akan memasuki tahun ke 60, kita tidak pernah berpikir bahwa bisa melewatinya, hanya hitungan tahun yang tak terasa, sekarang menuju tahun ke 70.
Begitu usia menginjak tahun ke-60, organ-organ tubuh yang dulunya masih terasa segar dan tak pernah tersentuh dengan sakit, kok tiba-tiba berubah menjadi sakit.
Satu persatu tubuh mulai dari kaki, sering kram di tengah malam atau jelang pagi hari yang dingin. Sakitnya luar biasa. Belum mengecek apa penyebabnya karena ada sakit lain yang lebih penting yaitu ibu jari.
Ibu jari kanan yang dulunya sangat sehat, tiba-tiba kaku dan sakit sekali. Bukan sekedar ibu jari saja, keempat jari yang lain di tangan kanan kaku tetapi tidak sampai sakit. Ketika saya tak bisa menulis , mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, dan lainnya, saya mulai terganggu dengan sakit ini. Tersiksa sakitnya, juga tersiksa tak dapat melakukan pekerjaan rutin sehari-hari.
Terpaksa, saya ke dokter. Sayangnya, kurangnya pengetahuan tentang sakit dan dokter yang relevan dengan penyakit, saya berpikir ini hubungan dengan syarat jadi bisa ke akupuntur saja. Dua dokter akupuntur yang cukup handal saya datangani di rumah sakit besar. Terakhir kali saya ke dokter syaraf, jari saya langsung disuntik. Memang setelah disuntik sakitnya berkurang, tetapi kekakuan masih saja dirasakan.
Selama hampir tujuh kali saya bolak balik ke dokter akupuntur tetapi tidak membaik juga.
Akhirnya, setelah bertukar pikiran dengan teman yang memang mengerti bahwa sakit jari saya ini ada kaitannya dengan tulang, maka saya dianjurkan untuk ke dokter ortopedi.
Jadilah saya memutuskan untuk berkonsultasi dan berobat ke dokter ortopedi di Penang. Hasil pemeriksaan dari dokter ortopedi di Penang adalah saya tak boleh disuntik karena akan melemahkan otot. Dokter ortopedi hanya memberikan vitamin yang disebut dengan “PORTEND” . Setelah hampir 2 minggu barulah terasa kesembuhan.
Nach, bukan hanya ibu jari yang sakit, Irrestible Bowel Syndrome perut pun ikut mengganggu kesehatan perut. Jelang akhir tahun ketika semua senang merayakan Tahun Baru, saya tergeletak sangat lemas karena diare yang cukup hebat mendera tubuh.
Bergantian organ yang melemah jadi sakit. Tak bisa memungkiri bahwa bertambahnya usia, akan bertambah kelemahan organ dan ada menyebabkan sakit.
Sakit yang dulunya tak pernah terjadi saat saya masih muda, sekarang satu persatu muncul.
Namun, saya melihat fenomena yang lebih mengerikan di Jepang , bahwa kenaikan tingkat usia tua itu makin tinggi. Orang tua yang hanya tinggal sendirian karena pasangannya sudah meninggal. Meskipun mereka tetap dipekerjakan dalam usia yang tidak produktif, tapi usia tua juga tak bisa menyehatkan tubuh seperti semula.
Pada akhirnya orang-orang tua di Jepang yang tinggal sendirian itu seringkali jatuh sakit . Tinggal sendirian, tentu dalam kondisi sakit, tidak ada yang mengantarkan atau memberikan pertolongan. Kondisi jadi makin parah, para orangtua yang sendirian yang sakit itu akhirnya meninggal dunia.
Banyak yang meninggal dunia tanpa diketahui oleh tetangga atau saudara . Setelah bau busuk menyeruak , barulah tetangga atau orang yang lewat melaporkan kepada petugas . Petugas menemukan jasad orangtua yang sudah mengering tanpa diketahui oleh siapa pun.
Refleksi yang saya lakukan adalah ketika usia sudah tua, anak sudah tidak bersama kita karena waktu yang tersita dengan kegiatannya, kita hanya punya dua opsi yang bisa dilakukan.
Langkah pertama adalah masuk ke rumah tua dimana ada teman atau perawat yang dapat membantu kita saat genting .
Langkah kedua adalah minta kepada anak menyediakan perawat yang sabar untuk merawat dalam usia tua yang lemah.
Semoga melalui masa tua dengan usia lanjut dengan sehat fisik tanpa harus berlama-lama untuk sakit di ranjang. Itulah keinginan yang terdalam saat mendekati usia tua.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!