kompas.com |
“Cari kerja sulit, apalagi jumlah PHK makin banyak, membuat kesempatan kerja baik di sektor industri maun non industri, makin tertutup”, keluh seorang milenial.
Data di Juli 2024 jumlah Pemutusan Hubungan Kerja di sektor industri pengolahan (garmen dan tekstil, alas kaki), jumlahnya mencapai 22.356 orang. Di samping itu di non industri pengolahan mencapai 20.507 orang .
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di Jakarta, atau di mana pun, seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi pekerja. Salah satu bentuk perlindungan bagi pekerja yang terkena PHK adalah uang pesangon
Namun, bagaimana cara terbaik memanfaatkan pesangon ini agar tidak habis begitu saja? Ketika menerima uang pesangon yang terlihat jumlahnya cukup besar misalnya untuk seorang data analyst dengan masa kerja 4 tahun dari suatu perusahaan start-up ketika terjadi PHK, dia menerima Rp.160 juta. Dia menganggap menerima uang pesangon itu sangat besar. Tapi dia tak menyadari di hari-hari berikutnya setelah PHK, apakah dia bisa menghidupi keluarganya hanya dengan uang pesangon? Berapa lama uang pesangon mengkover kehidupan jika tidak ada pemasukan sama sekali.
Pengalaman seseorang yang baru saja terkena PHK, dia langsung ingin menjadi pengusaha. Menggunakan uang pesangon sebatai modal awal. Namun, sayang, dia tak punya skill dan pengalaman kerja mandiri sehingga usahanya gagal dan akhirnya uang pesangon pun hilang.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda mengelola pesangon dengan bijak, agar bisa menjadi sumber penghasilan, bahkan setelah masa PHK.
1. Menyusun Prioritas Keuangan
Langkah pertama setelah menerima pesangon adalah menyusun prioritas keuangan. Tentukan mana yang harus segera dibayar, seperti hutang atau tagihan penting. Jangan langsung menggunakan semua pesangon untuk keperluan konsumtif. Prioritas pertama adalah memastikan kebutuhan dasar Anda dan keluarga tetap terpenuhi.
2. Pertimbangkan Dana Darurat atau Pesangon
Setelah PHK, banyak yang bertanya-tanya, apakah sebaiknya menggunakan dana darurat atau pesangon terlebih dahulu? Idealnya, dana darurat digunakan untuk kebutuhan mendesak sementara pesangon sebaiknya diinvestasikan atau digunakan sebagai modal usaha. Dengan begitu, pesangon bisa berfungsi sebagai sumber penghasilan tambahan.
3. Manfaatkan Pesangon Sebagai Passive Income
Salah satu cara cerdas memanfaatkan pesangon adalah dengan menginvestasikannya untuk mendapatkan passive income.
Investasi ini menjadi passive income ketika Anda belum mendapat pekerjaan baru.
Meski ada risiko, dengan perencanaan yang baik, investasi ini dapat memberikan penghasilan tambahan tanpa harus bekerja secara aktif.
Baca juga: Viral KDRT, Suami Lembut Penampilan, Tapi Beringas Istri
4. Jangan Bergantung Sepenuhnya pada Pesangon
Pesangon memang bisa menjadi penyelamat finansial setelah PHK, namun penting untuk tidak bergantung sepenuhnya pada dana tersebut. Mulailah mencari sumber penghasilan lain, baik itu dari pekerjaan baru, usaha sampingan, atau investasi. Dengan begitu, jika pesangon habis, Anda tetap memiliki sumber penghasilan lain yang bisa diandalkan.
5.Kelola Pesangon dengan Bijak di Bank
Menyimpan pesangon di bank adalah langkah aman, namun penting untuk mengetahui produk perbankan mana yang bisa memberikan manfaat lebih.
Pertimbangkan untuk menyimpan sebagian pesangon di deposito berjangka atau rekening tabungan dengan bunga yang kompetitif.
Selain itu, bisa juga mempertimbangkan untuk membuka rekening investasi di Bank yang memungkinkan uang Anda berkembang. Pilihan investasi seperti deposito berjangka di bank, reksa dana, atau properti bisa menjadi alternatif.
Anda bisa memilih beberapa prduk investasi yang sesuai dengan profil Anda.
Contohnya ada beberapa produk ivnestasi di Bank Rakyat Indonesia, seperti Reksa Dana, ORI,SR, Sukuk, SBR, Obligasi, Pasar Sekunder .
Mudah dan cepat, aman dalam berinvestasi di platform BRI yang dapat segera Anda lakukan.
6. Rencana Ke Depan: Pelatihan dan Pengembangan Diri
Selain mengelola pesangon untuk kebutuhan harian, sisihkan sebagian untuk pengembangan diri. Mengikuti pelatihan atau kursus keterampilan baru bisa membuka peluang karir yang lebih baik di masa depan.
Dengan meningkatkan skill, Anda bisa menjadi lebih kompetitif di pasar kerja dan mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik.
7. Konsultasi dengan Ahli Keuangan
Jika merasa bingung atau ragu dalam mengelola pesangon, konsultasikan dengan ahli keuangan. Mereka bisa memberikan saran berdasarkan kondisi keuangan Anda, sehingga pesangon yang Anda terima dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk jangka panjang.
Kesimpulan
Menghadapi PHK memang tidak mudah, namun dengan pengelolaan pesangon yang tepat, Anda bisa tetap memiliki penghasilan bahkan setelah kehilangan pekerjaan. Susun rencana keuangan, manfaatkan pesangon untuk investasi atau pengembangan diri, dan jangan lupa mencari sumber penghasilan lain. Dengan perencanaan yang matang, pesangon bisa menjadi bekal berharga untuk masa depan yang lebih baik.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!