dokumen pribadi |
KBA Lengkong Kulon sebuah kampung terpinggirkan di antara bangunan megah, perkantoran, apartemen. Ditengah keterbatasannya sebagai warga yang terpinggirkan, KBA Lengkong Kulon tetap bersemangat untuk meningkatkan literasi baca , pengetahuan dengan bacaan yang disiapkan di Gerobak Pintar
Di ujung BSD, dan ditengah-tengah bangunan apartemen, bangunan perkantoran yang megah , dan jalan-jalan yang sangat lebar beraspal mulus, siapa menyangka ada sebuah jalan kecil. Tepatnya disebut dengan kampung.
Bahkan, saya sulit menemukan Kampung Lengkong Kulon. Hampir satu jam berputar-putar mencari Kampung Lengkong. Tak seorang pun sadar ada Kampung Lengkong.
Ternyata kampung Lengkong Kulon itu sebuah kampung di antara tembok-tembok besar dan jalan lebar yang merupakan satu-satunya kampung yang masih tertinggal di BSD .
Kampung dengan jumlah warga 700 KK dan luasnya 75 HA itu memang awalnya bernama Kampung Sawah karena dikelilingi sawah-sawah.
Namun, yang ada saat ini hanya bersisa rumah-rumah dari suatu perkampungan dengan jalan yang sempit dan sudah beraspal.
Semakin sempit digerus oleh modernisasi dari perkembangan kota yang makin modern dan maju. Para pengembang besar sudah membebaskan hampir semua kampung untuk dibangun mall, apartemen, perkantoran .
Keberadaan KAB Lengkong Kulon ini adalah bagian dari Corporate social responbility Astra.
.
Ada yang menarik dari KBA Lengkong Kulon . Sebagai kampung yang terpinggirkan, dan seolah kampung di tengah kota yang modern dan gaya hidup orang kota yang gemerlapan, kampung ini mampu bertahan dengan semangat yang dikobarkan dari program CSR.
Tentunya, saat melihat kondisi awal Kampung Lengkong Kulon, tampaklah betapa pentingnya pembenahan harus dimulai dari “mindset” . Seseorang yang berasal dari kampung. Biasanya mereka memiliki perasaan rendah diri, perasaan takut dan sensitif ketika tangan-tangan pemodal besar atau orang asing mulai menjamah kampung kelahiran mereka.
Pendekatan yang paling ampuh untuk merubah cara berpikir warga KBA Kampung Lengkong adalah dengan mendekati para sesepuh yang punya pengaruh besar bagi warga. Sesepuh dan aparat birokrat Kelurahan dan Kecamatan diundang untuk membuka wawasan mereka. Mindset yang berkembang dengan literasi baca dan lingkungan hidup.
Beberapa cara pembinaan itu dilakukan.
Setelah adanya pengertian dan pemahaman dari sesepuh dan aparat Birokrat Kelurahan/Kecamatan Kampung Lengkong barulah diperkenalkan program CSR . Lalu dibentuklah pengurus KBA Kampung Lengkong untuk pembinaan kader-kader setiap program.
Pembinaan yang sangat berhati-hati dan berjenjang demi kemajuan kampung ini ingin melakukan program dengan empat pilar di kampung Lengkong Kulon ini. Tetapi mereka mengetahui bahwa hal itu tak mungkin dijalankan sekaligus.
Mereka harus memprioritaskan keunikan dan potensi kampung ini berkaitan dengan keempat pilar itu. Dilakukanlah secara bertahap setiap program itu.
Awalnya diadakan bea siswa untuk murid-murid yang pandai, bahkan ada PAUD yang didirikan untuk menunjang pendidikan dasar . Pembinaan berupa beasiswa dan pelatihan kepada 570 orang siswa dan 6 orang guru sepanjang tahun 2015 – 2016, sekaligus akan dibangun taman baca di lingkungan KBA Lengkong Kulon.
Berkaitan dengan pembangunan Taman Baca, ada hari istimewa , pada tanggal 25 September 2018 di KBA Lengkong Kulon ,Launching “Gerobak Baca”. Literasi baca melalui Gerobak Baca untuk tingkatkan minat baca bagi warga
Launching ini diadakan di Masjid Al Istisqomah Lengkong Kulon, Pagedangan. Sebuah gerobak dorong berwarna biru muda yang penuh dengan buku-buku bacaan anak, dewasa yang bernarasi pendidikan untuk menambah literasi baca, pengetahuan bagi anak-anak atau siapa pun yang ingin menambah wawasan.
“Diharapkan dengan adanya sumbangan Gerobak Baca, semua kader maupun pengurus dari Gerobak Baca punya inovasi dan kreatif dalam mengurus perpustakaan Gerobak yang statis. Literasi baca dengan memberikan insentif bagi mereka yang sudah baca dua kali seminggu akan diberikan satu buku. Bagi mereka yang bisa jadi donatur untuk memberikan buku akan diberikan satu kali pinjaman buku yang lainnya”, demikian sambutan dari Bapak Budi Dharmawan selaku wakil dari Astra Daihatsu saat penyerahan Gerobak Baca kepada kader.
Antusias para undangan terlihat dari hadirnya beberapa perwakilan KBA Tangerang, Bekasi, dan lain-lainnya. Mereka bisa melihat dan meniru bagaimana kesadaran warga di KBA Lengkong Kulon dalam kesehatan yang sudah demikian maju.
Pendidikan anak-anak Kampung Lengkong Kulon sebagian besar lulusan SMU atau SMK.
Namun, mereka masih memiliki paradigma kemana saya harus mencari pekerjaan setelah lulus. Beruntung bahwa Kampung Lengkon Kulon memiliki sesepuh yang sangat energetik dan berpikiran luas, Bapak Achmad Marzuki. Meskipun usianya sudah tua 85 tahun, tetapi pemikirannya sangat maju. “Kamu tidak boleh mengandalkan orang lain dalam memberikan pekerjaan. Tetapi kamu harus berani bekerja untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain!” jelasnya.
Inovasi dalam Lingkungan Hidup:
Kisah inspiratif itu dibuktikan nyata dengan adanya tanah kuburan yang diwakafkan. Luasnya hanya sekitar 300 meter persegi. Namun, ditengah keterbatasan lahan bukan jadi halangan. Lahan makam yang sebagian sudah digunakan untuk pemakaman maka sebagian lagi dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran dan belajar tentang pupuk organik
Para ibu maupun pemuda-pemudanya selalu bergantian untuk menanam sayur organik dan membuat pupuk organik di halaman rumahnya yang sempit. Mulai dari bibit, menyemai ke dalam lahan dan menyiangi ke lahan. Kegiataan ini tentunya bukan hanya untuk menghijaukan lingkungan saja tapi juga berdaya ekonomi untuk mereka.
Mereka dapat menawarkan hasil tanaman kepada orang yang membutuhkan melalui instagram. Mereka sudah punya instagram loh. Ini dia instagramnya . https://www.instagram.com/kba.lengkongkulon.
Bercerita tentang bagaimana mereka bisa belajar pupuk organik, ternyata Astra melalui CSR nya telah bekerja sama dengan Laboratorium Sosial, Universitas Indonesia. Beberapa dosen UI dengan tulus hati membagikan pengetahuan berupa tips bagaimana cara pembuatan pupuk organik dari dedaunan, sisa-sisa makanan sehingga tidak ada lagi sampah yang terbuang, tetapi menjadi pupuk organik yang dapat digunakan untuk tanaman sayuran yang mereka tanam.
Mengolah sampah menjadi berkah , mengurai sampah tanpa merusak lingkungan.
Percakapan saya diakhiri dengan suatu pesan yang sangat mendalam dari dua tokoh yang hadir pada saat launching “Gerobak Baca”. Astra selalu mendorong mereka yang mau berkomitmen tinggi dalam berkarya.
Semakin sempit lahan, semakin banyak tantangannya tetapi kami tidak mau menyerah dengan keadaan. Dengan berkarya bersama-sama, kami berani membuktikan bahwa kami tidak menyerah. Bukti tidak menyerah itu adalah dengan hasil kerja.
Hasil karya yang dapat kami jual kepada pihak yang menantang kami untuk menyerah . Contohnya menjual sayur mayur organik kepada penghuni rumah cluster, demikian Bapak H. Benny Rustandi selaku Sekretaris KBA Lengkong Kulon .
Literasi baca dan lingkungan hidup dapat mampu memperbaiki kesejahteraan ekonomi dan hidup warga Lengkong Kulon.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!