Sebenarnya saya menulis ini bukan semata-mata untuk mengajar kepada Anda untuk jadi pemenang lomba blog.
Kemenangan lomba blog itu hanya sekedar milestone dari suatu perjalanan.
Milestone yang membuat Anda bangkit untuk menulis setelah usaha-usaha yang begitu intensif dan terus-menerus dilakukan.
Jika saya hitung dari bulan Januari hingga Desember 2020, ada hampir 60 lomba yang saya ikuti. Tak satu pun artikel pemenang lomba, bahkan pemenang lomba blog juara favorit.
Tiap kali ada pengumuman dari suatu lomba, saya hanya berharap nama saya ada di situ. Begitu nama saya tidak muncul, saya anggap tulisan saya belum saatnya dianggap sebagai bagian dari kemenangan.
Perlu latihan, membenahi konten, gaya Bahasa, penajaman dari tema yang belum selaras, kata-kata atau Bahasa yang belum baku.
Setelah mengetahui nama tidak ada, apakah saya berhenti menulis?
Tidak, bagi saya kemenangan atau tanpa kemenangan, menulis adalah bagian hidup saya yang tetap berlanjut.
Motivasi kuat dan benar:
Menulis konsisten dan disiplin itu kunci utama dari seorang penulis yang ingin belajar dan diakui oleh pembacanya.
Banyak motivasi yang terselip dalam diri setiap penulis. Ada yang ingin mendapatkan penghasilan untuk uang. Ada yang ingin mengasah ketrampilan dan kesenangan mendapatkan teman-teman yang sama bidangnya. Ada yang ingin ikut tren, teman-teman suka menulis, maka kita juga ikut. Ada yang anggap nulis itu untuk memanfaatkan waktu luang. Ada yang mengisi jiwa raga yang sedang meratap, menanti jawaban.
Fokus pada konsisten dan disiplin, jadi kebiasaan sehari-hari . Kebiasaan itu membuat artikel lomba blog maka tulisan kita makin dalam, bermanfaat bagi pembacanya, dan topik yang sedang update.
Sharing Kiat Jadi Pemenang Lomba Blog Favorit:
Saya sedikit sharing dalam mengikuti lomba blog yang diadakan oleh Kompasiana dan Bank Indonesia. Tema tulisan “Makroprudensial, aman terjaga”.
Tema yang cukup sulit bagi saya karena selain bidang ekonomi yang tidak saya kuasai, juga saya miskin dalam mengkaitkan antara teori dan metafora yang ada.
Cukup lama (hampir satu minggu) saya berdiam diri untuk mencari benang merah dari tema yang ada dengan keseharian saja dan yang bermanfaat bagi pembaca.
Ketika menemukannya, masih ada kesulitan untuk menemukan kerangka cerita yang saling berkaitan supaya cerita tidak meloncat dari A lalu ke Z, tapi tetap mengalir dengan runut.
Nach, saya sendiri merasa miskin untuk pengalaman pribadi.
Itulah yang harus saya gali dan coba merefleksikan diri dan menemukan dengan tepat.
Proses panjang hampir satu minggu konten dibuat (penulisan yang lama yang pernah saya buat), perbaikan hampir 5-7 kali.
Selesai konten, tapi juga membuat ilustrasi mendukung dari tulisan.
Dokumen pribadi |
Untuk ilustrasi itu saya harus mencari inti dari tulisan itu agar pembaca mengerti dan memahami seluruh tulisan.
Ketika selesai, pun saya tak segera publish, cukup masih dalam bentuk draft kira-kira 10 hari. Beberapa kali mengoreksi dan memberikan perbaikan konten yang tidak ada korelasinya.
Setelah yakin bahwa konten dan gaya tulisan sesuai dengan tema, barulah saya publish.
Menunggu pengumuman tidak pernah lakukan. Terus terang tak pernah berharap atas kemenangan karena saya tau begitu beratnya saingan untuk tulisan ini, jumlah competitor hampir 645 . Begitu banyak dan begitu keras tantangan yang saya rasakan.
Harapan hanya sedikit. Tapi keyakinan yang terakhir adalah tulisan saya adalah tulisan terbaik saya. Benar-benar usaha yang sudah saya lakukan, yang tak pernah saya lakukan sebelumnya.
Ketika pengumuman secara tertulis dari Kompasiana , siapa saja pemenang “Makroprudensial, aman dan terjaga”. Saya surprise melihat nama saya termasuk dalam salah satu pemenang favorit. Hanya bersyukur bahwa akhirnya hasil yang maksimal itu sudah ada jalan buahnya.
Tanggal 30 September 2020 adalah hari Award Lomba Blog yang diadakan oleh Kompasiana bekerja sama dengan Kompasiana. Acara yang baru pertama kali diadakan secara virtual.
Walaupun secara virtual, tapi ternyata acara ini berjalan menarik dan lancar, persiapan yang sangat matang . Tiga hari sebelum acara, saya diminta untuk mengirimkan video dengan isi script yang ditentukan.
Kemudian, saya diminta untuk menyerahkan video.
Ternyata, video dari semua pemenang favorit itu diambil cuplikannya dan foto itu menjadi foto profil dari pemenang. Tim Kompasiana yang sangat kreatif itu sungguh bagus dan hebat!
Lalu, inilah tips dan trick yang diberikan oleh juri pemenang yang tak bisa saya lupakan.
Dua juri yang mumpuni adalah , Bapak Josua Pardede (ekonom) dan, Pak Pepih Nugraha (Penulis,Pegiat Literasi)
Tips dan Trik dari Pak Pepih Nugraha
- Perhatikan tema dengan benar.
- Konten harus dikuasai dengan mengikuti acara Nankring BI, Medsos BI
- Konten harus bermanfaat bagi pembaca:
- Cara menuangkannya:
- Practical: Sangat praktis dengan apa yang terjadi dengan diri kita
- Actual: Kebaharuan Sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini Intelektual: menyajikan data yang sesuai dengan fakta
- Spiritual & Semangat: Bersikap OK untuk bangkitkan untuk pembacanya
- Emosional: Membangkitkan rasa bagi pembacanya seperti rasa nyeri, geram, ceriterakan dengan story telling bagi mereka yang terdampak, sehingga pembacanya sangat ikut terbawa dalam emosinya.
Tips dan Trick dari Pak Josua Pardede:
- Topik ekonomi yang sangat berat, hanya bisa ditulis dengan explorasi/pendalaman dari media cetak, youtube, kanal, jurnal dari sumber berita yang benar dari tema yang diberikan.
- Dituangkan dalam Bahasa yang mengerti oleh pembaca , mudah dan tidak “njlimet”.
- Lakukan riset dari website/situs dan semua medsos seperti poin #1.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!