Sejak saat Covid merebak di Indonesia, kebutuhan masker sangat luar biasa besarnya. Memasuki minggu pertama sampai ketiga bulan Maret-April, sulitnya untuk menemukan masker di apotik, toko-toko atau counter kesehatan. Harga masker tiba-tiba melonjak mahal, tapi masker hilang dari peredaran. Masker diserbu oleh pembeli , bahkan mereka menyetok bertumpuk-tumpuk, ada yang memang diperjual belikan kembali.
Lalu ,muncullah masker scuba yang sangat popular di semua kalangan masyarakat.
Pernahkah kalian melihat bentuk dari masker scuba dan buff?
Jika Anda jalan-jalan ke Pasar Tanah Abang, di lapak-lapak trotoar, Anda akan menemui banyak pedagang masker scuba dan buff . Masker Scuba dan Buff itu digantung dan dimasukkan dalam plastik , warna warni coraknya, bahkan ada yang polos, dan ada yang lucu-lucu coraknya.
Masker scuba dan buff ini terbuat dari bahan scuba atau kain yang dapat melar seperti kain spandeks. Pembuatan masker dengan satu lapisan itu sangat tipis dan memang sudah diproduksi massal oleh beberapa orang dengan skala besar.
Orang tertarik membeli karena selain praktis untuk memakainya juga murah harganya. DIjual dengan harga sekitar Rp.3.000 – Rp.5.000 per potong.
Beberapa orang yang pernah membeli dan menggunakan masker scuba asli mengatakan bahwa enak dipakainya tidak pengap dan merasakan tipisnya kain itu sehingga masih mudah untuk bernafas.
Masker Scuba Dilarang di KRL :
Sejak hari ini, tanggal 21 September 2020, penggunaan masker scuba oleh penumpang KRL dilarang. Apabila ditemukan ada penumpang yang masih menggunakan masker scuba dan buff, maka mereka diminta untuk mengganti masker yang memiliki 3 lapisan.
Apabila tidak membawa masker cadangan, mereka diminta untuk membeli di kios yang memang disediakan untuk membeli masker tiga lapisan.
Mengapa Masker Scuba Dilarang?
Masker bukan sekedar gaya atau fashion. Fungsinya untuk lindungi diri dari droplet Covid 19. Gunakan masker yang efektif untuk lindungi diri.
Masker scuba itu sangat tipis hanya terdiri satu lapis . Kemampuan filtrasi masker scuba hanya 0-5% artinya sama saja tidak bermasker. Sangat rentan untuk masuknya virus. Besar peluang terkena penularan virus Corona.
Jadi pemakaian masker scuba dan buff itu sama sekali tidak berfungsi atau percuma saja. Kita tidak terlindung dari virus corona.
Apalagi jika naik KRL banyak bertemu dengan orang. Penumpang OTG yang kelihatannya sehat tapi ternyata menularkan virus.
Terlebih jika kita tidak terlindungi dengan masker yang baik dan efektif.
Jenis-jenis masker yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan:
- Masker N-95 :
Adalah jenis masker yang digunakan untuk tenaga kesehatan di rumah sakit, dan paling efektif untuk penularan virus corona melalui droplet. Risiko penular virus corona saat menggunakan masker N-95 kurang dari 0,1%
Designnya sangat ketat pada wajah dan pas menutupi hidung dan mulut orang dewasa. Namun, untuk orang dewasa tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari karena terlalu ketat pada wajah dan kurang bisa bernafas dengan bebas dalam jangka waklu yang lama.
Tidak disarankan untuk dipakai pada anak-anak, karena ukuran terlalu besar dan tidak dapat perlindungan yang cukup.
2.Masker Bedah:
Adalah jenis maker yang dipakai oleh tenaga medis saat bertugas di rumah sakit. Sangat efektif untuk mencega penyebaran virus Corona karena memilki lapis yang mampu menghalau percikan air liur.
Sangat aman digunakan untuk melindungi dari tetesan, percikan dan semprotan yang mengandung kuman atau virus karena terdiri dari tiga lapis.
Berwarna hijau kebiru-biruan, dan harganya sangat terjangkau bisa dibeli di apotik.
Masker inilah yang sangat direkomendasikan untuk semua warga.
3.Masker Kain :
Harus dua lapis dan ditambahkan dengan tissue untuk bisa melindungi dari virus korona.
Jenis dan efektivitas Masker:
1.Masker Scuba:
Virus : 0%Bakteri : 5%Debu : 5%Pollen : 5%
2.Masker Medis
Virus : 95%Bakteri : 80%Debu : 80%Polen : 80%
Baca di sini:
7 Langkah Gunakan Masker yang Tepat:
- Memastikan Anda telah mencuci tangan dengan benar.
- Jika kita menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang berwarna hijau dan sisi dalam berwarna putih.
- Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, ikat bagian atas terlebih dulu, kemudian bagian bawahnya.
- Pastikan menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna. Pastikan pula bagian yang ada logamnya berada di batang hidung.
- Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga tidak ada menyisakan lubang.
- Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan melepas masker.
- Buang masker di tempat sampah dan cuci tangan bersih setelah gunakan masker.
Jelaslah bahwa larangan penggunaan masker scuba dan duff itu karena memang sangat kurangefektif melindungi diri dari droplet yang ada di sekitar kita.
Oleh karena itu mulai dari sekarang, kita harus menggunakan masker bedah yang efektif untuk jaga dari droplet dan gunakanlah untuk keperluan sehari-hari.
Lindungi diri dan keluarga demi kesehatan kita semuanya dan jaga dari penularan Covid19 hanya dengan gunakan masker medis.
Info yang bermanfaat, tq
BalasHapus