Sunrise Hill Gedong Songo, Wisata Alam Hits



Apakah kita semua sudah kangen sekali untuk berwisata karena selama hampir 4 bulan kita dikarantina. Namun, masih banyak yang berpikir keras , amankah untuk wisata di saat covid-19 belum hilang? 

Teman-teman saya mengatakan penginnya berwisata, tapi nanti pulang justru kita membawa virus Covid-19. Amankah tempat yang kita kunjungi ? Apakah tempat yang kita kunjungi benar-benar telah menerapkan protokol kesehatan untuk keamanan pengunjungnya.Jangan sampai liburan kita yang menyenangkan berubah menjadi liburan yang menyedihkan karena kita terpapar Covid-19.

Tak usah khawatir dan risau, SUNRISE HILL, telah mendapatkan Rekomendasi Uji Coba Operasional Era Adaptasi Kebiasaan Baru dan verifikasi dari otoritas pemerintah setempat. 

 Izin untuk dibuka kembali dengan menerapkan semua protokol kesehatan, pengunjung  dicheck suhu badan, cuci tangan dengan sanitizer atau jaga jarak, beli tiketnya pun diusahakan dengan non-tunai. Jumlah pengunjung juga dibatasi.   Bahkan tempat-tempat permainan atau tempat duduk bagi pengunjung dan tempat menginap pun telah disemprot dengan disinfektan. Kondisi ini pasti menjamin liburan kita akan aman dan menyenangkan.


 Lokasi Sunrise Hill Gedung Songo: 
Gapura Sunrise Hill      Sumber: google.com


Aku sudah meninggalkan kota kelahiranku, Semarang hampir 40 tahun. Terakhir ketika ibuku meninggal, aku menginjakkan kota Semarang empat tahun lalu. Serasa menjadi orang “kerdil” ketika aku ditanya oleh teman yang masih tinggal di Semarang, “Sudah pernah ke SUNRISE HILL?”. Dengan jawaban singkat, aku katakan, “belum pernah!”. 

Dimana Sunrise Hills?” tanya saya kepada teman saya. “Kamu pernah dong ke Bandungan?” O yach, aku sudah pernah ke Bandungan ketika aku masih kecil, wah seingat saya di sana hanya ada taman yang kurang terpelihara , jawabku “Itu sangat kuno sekali!”. Bandungan sekarang punya ikon wisata yang sedang hits sekali, namanya SUNRISE HILL. 

Jika aku berangkat dari Semarang naik kendaraan pribadi, ada dua pilihan yaitu dengan tol Semarang Solo, harus exit di Bawen, atau pilihan kedua tol Semarang Solo / Tol Ungaran-Bawen, lalu mencari Dusun Darum , Tlogosari, Candi, Kecamatan Bandungan. Dari sini, kita menuju ke arah Gedong Songo . Sunrise Hills ada di sekitar Gedong Songo. Jarak tempuh dari Semarang ke Sunrise Hills sangat dekat 1 jam 11 menit atau 51.9 km. 

 Daya tarik  Sunrise Hill: 

Di kota Semarang, pasti aku merasa panas udaranya dan tidak terasa keringat terus mengalir karena Semarang adalah kota pantai. Escape from Semarang, untuk mencari tempat yang sejuk, dingin udaranya, indah pemandangannya, pilihan tepatnya adalah Sunrise Hill . Landscape Sunrise Hill ternyata punya keunikan tersendiri. Terletak pada ketinggian lebih dari 400 meter dari permukaan laut, udaranya sangat sejuk. 
jejakpiknik.com

 Pada siang hari, Aku dapat duduk di balkon kayu sambil menikmati keindahan panorama Gunung Ungaran Muda yang megah Di bawahnya terlihat kota Ungaran dan sekitarnya. Masih di balkon kayu, pada sore hari, Aku dapat menikmati sunset disertai angin sepoi-sepoi , serasa berada di lembah yang indah panoramanya alam dan dinginnya udara sejuk dan dingin. 

 Bukan sekedar panorama indah, begitu Aku memarkir kendaraan di tempat yang luas, Aku di sambut dengan dua patung perempuan dan lelaki berbusana Jawa “Selamat Datang”. 

Tempat Wisata Keluarga, instagramable:

 Berwisata dengan keluarga, anak-anak butuh tempat bermain yang menyenangkan. Jangan khawatir di sini terdapat Wahana Permainan anak yang lengkap ayunan, perosotan dan lain-lainnya. Dijamin anak-anak pasti tidak bosan. 

jejakpiknik.com

Belum puas bermain, dapat dilanjutkan dengan bermain di kolam renang . Kolam renang khusus anak-anak juga disediakan dengan papan luncurnya. Sayangnya selama masa Covid, kemungkinan kolam renang belum dibuka.

Kolam Renang . Sumber:  google.com

Jangan lupa ada Rumah Sesat Labirin yang dapat membuat anak-anak bermain sambil berpikir keras agar tidak tersesat di rumah Labirin. 

Ghost Village. Sumber: google.com

Bagi anak milineal, terdapat “Ghost Village” atau Kampung Halloween. Namanya cukup menyeramkan, tapi ketika masuk ke dalam, tidak seseram seperti namanya. Hanya replika dari patung-patung yang menyerupai hantu.

Rumah Terbalik.  Sumber: google.com

Ada keunikan yang lainnya yaitu Rumah Terbalik jadi pilihan bagi kalian yang pengin berswafoto. Keunikan foto kamu adalah  hasil foto seolah-olah kamu berada di posisi terbalik hampir 90 derajat.

 Di samping itu milenial dapat berpose atau berselfie atau berwefie dengan mengunakan pakaian adat Jawa, Jepang , Korea, China dan negara lainnya di Studio Foto Adat. 
Selfie "Sunrise Hill".   Sumber: jejakpiknik.com

Ngga afdol jika kita tidak berselfie atau berwefie di depan sebuah logo Sunrise Hill Bandungan yang berbentuk payung berwarna kehijauan dengan bunga-bunga yang cantik, sangat menarik dan instagramable. Di samping itu ada logo Sunrise Hills yang lain, bentuknya  bulat mekar terbuat dari bambu , sangat bagus untuk berfoto. 

 Resto yang unik: 
Jejakpiknik.com

Setelah puas mengelilingi dan mengexplorasi tempat-tempat yang luas di Sunrise Hills, tentunya perut sudah mulai berbunyi. Mencari makan siang, tidak perlu ke luar dari tempat nyaman ini. Ada resto yang bentuk bangunannya seperti Joglo, “Joglo Jawi”, bisa makan lesehan ala Jawa dengan aneka makanan Jawa yang sangat nikmat dan enak untuk disantap sambil menikmati udara nan sejuk.  

Glamping “Glamor Camping” 



Masih belum puas jika belum menginap? Jangan takut, tersedia fasilitas Glamping (Glamour Camping) bentuknya seperti bangunan kubah dari kayu dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV, Bed, kamar mandi dalam, pemanas air, air mineral, sarapan untuk 2 orang , free tiket masuk (2 orang). Harganya Rp.500.000/malam (jika belum berubah). 

Nach, jangan lewatkan liburanmu dengan berwisata ke Sunrise Hill, pasti nyaman, aman dan menyenangkan.


Disiplin, Kok Sulit Ya?


Pertanyaan besar yang terus menggema dalam kalbu, ketika PSBB diberlakukan, masyarakat Indonesia masih disiplin menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan.

Namun, setelah masa “New Normal” diberlakukan, justru banyak yang tidak disiplin untuk menggunakan masker. Apa sich sulitnya menggunakan masker? Apakah mereka tidak memahami setiap hari laporan dari Gugus Tugas COvid-19 menyatakan orang yang terpapar makin hari makin tinggi. Bahkan, belum diketahui tingkat puncaknya. 

Ternyata disiplin itu bukan perkara yang mudah, bahkan boleh dibilang sangat sangat kompleks menurut nara sumber yang berkompeten untuk memaparkan soal disiplin. 

Menurut Bapak Dr. Erwansyah Syarif, MBA, M.Si, jika seseorang mengetahui risiko bahaya Covid tetapi tidak menggunakan masker bahkan dia tak peduli maupun tidak memikirkannya. Contohnya seorang penerjun yang tidak disiplin, dia mau terjun payung tapi tidak menyiapkan alat-alat keselamatan dan perlindungan .

 Contoh lainnya, seorang yang ingin mendaki gunung, justru memakai pakaian normal layaknya akan pergi ke kantor. Dia seharusnya membawa peralatan yang harus dipersiapkan untuk mencegah tidak terjadi hypotherma. 

Disiplin harus dimulai dan diterapkan dari rumah. Orangtua yang menerapkan nilai-nilai disiplin sehngga anak itu bisa mengenal disiplin jika melanggar mana yang benar dan mana yang salah. Contoh: anak berusia dibawah 17 tahun sudah dibiarkan untuk naik motor. Lalu di jalan besar, naik motor bertiga dengan teman-temannya. Ketika dewasa, dia merasa tidak apa-apa jika melanggar peraturan lalu lintas. 

Disiplin itu harus dipaksa dalam situasi tertentu. Contohnya, jika orang Indonesia pergi ke Singapore, dia bisa berlaku disiplin karena melihat orang lain disiplin. Namun, begitu kembali ke Indonesia, dia tak disiplin lagi karena tidak ada orang yang menginspirasi dirinya.

Hukuman atau sanksi fisik tidak selalu membuat orang disiplin. Disiplin dianggap suatu hal yang menuntut keras tetapi bukan berarti kekerasan. Sulitnya disiplin ini harus dimulai dari diri sendiri, bukan melihat orang lain. 

Siklus dari Disiplin: 

  • Pertama adalahPerspektif dimana pengetahuan atau pemahaman orang tentang disiplin, bukan sebatas dari ketepatan waktu saja, tetapi lebih luas nilai yang lebih dalam. 
  • Kedua adalah sikap mental dimana keputusan yang dibuat atas kesadara diri, bukan karena dipaksa 
  • Ketiga adalah kualitas diri : yang membedakan hasil kerja seseorang dibanding dengan orang lain .
  • Keempat adalah Komitment bersama, keteguhan hati untuk konsisten. 
  • Kelima adalah budaya, kebiasaan yang melekat dalam diri setiap manusia Indonesia 
  • Keenam harga diri bangsa yang merupakan kesadaran terhadap marwah bangsa.


Manfaat disiplin:

Untuk menjadi bangsa yang besar dan maju, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dalam hal disiplin. Bangsa yang maju itu bukan sekedar faktor usia, submer daya dan intelgensia saja.

Tetapi harus punya prinsip dasar seperti etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran dan integritas. Bertanggung jawab. Hormat pada aturan dan hukum masyarakat, cinta pada pekerjaan, berusaha keras untuk menabung dan investasi, kerja keras dan tepat waktu.

Ibu Astrid Regina Sapiie, seorang psikolog memaparkan bahwa perilaku disiplin itu merupakan perilaku seseorang itu umumnya menjadi tanggung jawab pribadi yang tunduk pada “otoritas”. 

Otoritas dalam hal ini adalah orangtua apabila dia masih kanak-kanak. Sebaiknya,Orangtua mengajarkan nilai disiplin kepada anak sejak anak berusia 1-10 tahun karena masa ini adalah golden age bagi pembelajaran disiplin. 

Disiplin harus diajarkan karena bukan perilaku otomatis sejak lahir. Memang orang dewasa bisa belajar disiplin tetapi sangat sulit apabila masa kecilnya tidak pernah disiplin. Dia perlu belajar proses disiplin dengan keras, konsisten dan adil. 

Perubahan perilaku itu membutuhkan waktu minimal 21 hari dengan catatan perilaku baru itu dilakukan tiap hari selama 3 minggu berturut-turut. 

 Juga dalam proses perubahan itu harus ada pengawasan atau coaching, tidak bisa dibiarkan sendirian untuk suatu perubahan perilaku. Perlu kemauan keras jika dilakukan oleh keinginan sendiri.

 Perubahan perilaku ditentukan oleh dua hal :

  1. Terinspirasi:  motivasinya berasal dari internal atau dirinya sendiri ( dilatih oleh orangtua sejak kecil).
  2. Dipaksa :  motivasinya berdasarkan dari eksternal, luar/lingkungan (di lingkungan militer diperlukan disiplin, kondisi darurat, pemerintah yang dictator jika tidak dilakukan ada sanksi dan hukum yang diterapkan secara tegas dan harus membayar).

Contoh untuk tipe 1 adalah:

Jepang dikenal sebagai bangsa yang memiliki disiplin tinggi dan budaya disiplin tinggi dapat dipertahankan ditengah zaman post modern .  Contoh lainnya para atlit yang ingin sukses di dunia internasional harus berlatih keras dengan kedisiplinan .

Contoh untuk tipe 2 adalah:

Orang terpaksa disiplin karena melihat orang lain yang memiliki otoritas melakukan disiplin. Contoh lain, saat darurat militer diberlakukan jam malam dan masyarakat terpaksa menerima karena tidak ada pilihan lain.  Demikian juga dalam dunia militer, untuk jadi militer tangguh mereka harus disiplin melakukan berbagai latihan sebelum lulus jadi seorang prajurit.

Untuk melakukan disiplin di tipe 1 waktunya perubahan itu harus dilakukan 21 hari, maka proses panjang pun harus dilalui oleh seseorang untuk perubahan.  Tahapannya mulai dari precontemplation, contemplation, preparation, action dan maintenance.

Ternyata tidak mudah proses perubahan perilaku karena diantara tahapan di atas, kemungkinan orang bisa kembali ke awal bisa terjadi.   Dia tak mau berubah karena setelah kontemplasi, dia mendapatkan tidak ada manfaatnya untuk berubah.

Bahkan, menurut penelitian dari Prochaska N Diclemente, University of Rhode Island ditemukan bahwa seseorang itu bisa berubah apabila dia bisa melewati 21 langkah yang rumit sekali.

Dikaitkan dengan wabah Covid-19,  dimana orang seharusnya menyadari bahwa pandemic ini menimbulkan krisis baik secara ekonomi, psikologis.  Ketika krisis mencakup beberapa tahap situasi psikologis, yaitu ada saat sedih dimana orang kehilangan atau kematian di keluarga, timbullah tahpan 
krisis seperti denial, anger,bargaining, depression, acceptance.

Jadi kesimpulan orang yang memiliki disiplin karena motivasi sendiri pun bisa berubah apabila dia tinggal di tempat yang tak disiplin dan adanya “plurastic ignorance”, tidak melakukan secara konsisten dalam waktu 21 hari .


 Mengapa tidak disiplin?

 Orang yang tidak disiplin, umumnya masuk dalam tahap “bargain”, kenapa saya mesti pakai masker, apa manfaatnya bagi saya, toh yang tidak pakai masker bisa hidup. Ketika sekelompok orang mengabaikan atau tidak melakukan apa-apa terhadap sesuatu yang sebenarnya mereka anggap salah, hanya karena merasa bahwa diri mereka sendiri yang merasa demikian. Hal ini disebut dengan “plurastic ignorance”


Penyebab lain dari tidak disiplin: 

Bisa karena rendahnya literasi, rendahnya sense of crisis, rendahnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, atau campur tangan politik kepentingan kelompok tertentu, sosialisasi dari bidang kesehatan yang kurang bagus di masyarakat, atau krisis kepempinan atau prasangka etnis.

 Solusinya:

 Lebih banyak sosialisasi yang bermuatan emosi yang kental, aktifkan jalur structural yang sudah ada untuk menjangkau masyarat, libatkan para influencer untuk menjangkau komunitas

Tips Jika Anda Tertular VIrus Covid 19

Sebagaimana kita ketahui banyak beredar informasi tentang bagaimana agar TIDAK tertular virus corona. Namun, hampir tidak kita ketemukan bagaimana panduan jika Anda tertular virus corona. 

Berikut ini adalah panduannya yang kami terima dari perawat di Inggris: 

Rekomendasi untuk menghindari  virus corona: 

 • Mencuci tangan dengan baik.
 • Menjaga kebersihan pribadi. 
• Jaga jarak dengan orang lain.

Berikut adalah yang harus Anda lakukan apabila Anda tertular VIrus Corona:

Berikut adalah persiapan-persiapan  yang harus dilakukan. Jika Anda tertular Virus Corona (Covid-19): Anda pada dasarnya hanya ingin mempersiapkan diri, seolah-olah Anda tahu Anda akan mengalami gangguan pernapasan yang parah, seperti bronkitis atau pneumonia. Anda hanya memiliki pandangan ke depan untuk mengetahui hal itu mungkin akan terjadi pada Anda! 

Hal-hal yang harus mulai dilakukan sekarang:


  •  Berjemur sinar matahari selama 20 menit pada seluruh tubuh Anda (atau sebanyak mungkin) setiap hari. Ini secara dramatis akan meningkatkan kadar Vitamin D Anda, yang meningkatkan sistem kekebalan Anda. 


  • Jika terjangkau, minumlah suplemen umum yang baik, ditambah 2000 mg Vit C 1x sehari. Sertakan ZINC, SELENIUM & GLUTATHIONE. Scott's Emulsion adalah tonik umum yang bagus (minyak hati ikan kod). 

Hal-hal yang harus Anda beli sebelumnya:

  Tisu*.
  Parasetamol*.
  Obat batuk* pilihan (periksa label dan pastikan Anda tidak menggandakan Paracetamol).
  Tablet hisap seng*. 
 Semprotan tenggorokan* seperti Andolex atau TCP. 
 Madu dan lemon* dapat bekerja dengan baik! 
 Vicks* vaporub untuk dada Anda juga merupakan saran yang bagus


  • Humidifier akan menjadi hal yang baik untuk dibeli dan digunakan di kamar Anda ketika Anda pergi tidur semalaman. (Anda juga bisa menyalakan shower dan duduk di kamar mandi menghirup uap). 


  • Jika Anda memiliki riwayat asma dan Anda memiliki resep inhaler, pastikan yang Anda miliki tidak kadaluarsa dan isi ulang/dapatkan yang baru jika perlu. 


  •  Makanan : Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk menyiapkan makanan: buat sup dalam jumlah besar untuk dibekukan dan tersedia sewaktu diperlukan. 


  •  Hidrasi: Persediaan minuman favorit Anda untuk diminum, meskipun air putih cukup baik, atau Anda mungkin menyukai variasi minuman yang lainnya.


  • Apabila ada gejala demam lebih dari 38°C, gunakan Paracetamol karena lebih baik daripada Ibuprofen.


  •  Istirahat banyak: Anda tidak boleh meninggalkan rumah Anda! Bahkan jika Anda merasa lebih baik, Anda mungkin masih akan menularkan virus corona selama empat belas hari dan harus dihindari jangan bertemu orang tua dan orang-orang lain. 


  •  Kenakan sarung tangan dan masker untuk menghindari mencemari orang lain di rumah Anda. 


  • Isolasi di kamar Anda jika tidak tinggal sendirian, minta teman dan keluarga untuk meninggalkan persediaan makanan dll. di luar untuk menghindari kontak.


  •  Sanitasi sprei dan pakaian Anda sesering mungkin dengan mencuci dan membersihkan kamar mandi Anda dengan pembersih yang disarankan. 


  •  Anda TIDAK PERLU PERGI ke RUMAH SAKIT kecuali Anda mengalami kesulitan bernapas atau demam Anda sangat tinggi (lebih dari 39° C) dan tidak dikelola dengan minum obat-obatan.

 90% dari kasus orang dewasa yang sehat sejauh ini telah dikelola di rumah dengan istirahat dasar / hidrasi / obat-obatan yang dijual bebas. 

 Jika Anda khawatir atau dalam kesulitan atau merasa gejala Anda semakin buruk:

 Risiko yang sudah ada sebelumnya. Jika Anda memiliki kondisi sakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya (COPD, emphysema, kanker paru-paru) atau sedang menggunakan imunosupresan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk berbicara dengan Dokter Anda atau spesialis tentang apa yang mereka ingin Anda lakukan jika Anda sakit. Anak-anak.

Satu kelegaan besar bagi Anda orang tua adalah bahwa anak-anak KUAT apabila tertular dengan virus corona, mereka biasanya bangkit kembali dalam beberapa hari (tetapi mereka masih akan menular). Cukup gunakan dosis anak.

 *Tenang dan bersiaplah secara rasional * dan semuanya akan baik-baik saja. Ini untuk memberi tahu kita semua bahwa pH untuk virus corona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5.

 Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona, kita perlu mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus di atas

. Beberapa di antaranya adalah:
 * Lemon - 9,9 pH *
 * Kapur - 8.2pH *
 * Alpukat - 15,6pH *
 * Bawang Putih - 13,2pH *
 * Mangga - 8.7pH *
 * Tangerine - 8.5pH *
 * Nanas - 12,7pH *
 * Dandelion - 22,7pH *
 * Jeruk - 9.2pH *

Panduan Bagi Orangtua Bagi Pembelajaran Jarak Jauh

Saat pandemi, semua anak sekolah harus belajar di rumah. Lalu bagaimana pelajaran dari guru diberikan? Guru yang sebelumnya tak pernah mengajar secara daring. Gagap, kaget, bingung . Bagaimana cara mengajar secara daring? Jika hanya berbicara , menjelaskan seperti di ruang kelas, memang mudah. Namun, bagaimana guru bisa berinteraks dengan anak didiknya apabila mereka belum paham. 

Memang ada aplikasi zoom, Google hangout yang dapat dibuat interaksi. Tapi tidak semudah yang dikatakan, guru dan murid harus menyiapkan semua infrastruktur pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai.

 Lalu, beban pembelajaran pun dilakukan dengan cara yang sangat kaku, guru memberikan instruksi dan tugas kepada murid. Entah murid mengerti atau memahami pelajaran yang diberikan itu atau tidak, terserah kepada murid.

 Evaluasi hasil pembelajaran pun sulit dibuat parameternya. Bagaimaan cara mengevaluasi murid itu sudah memahami atau tidak. Tugas yang diselesaikan itu mungkin hasil dari pembelajaran anak dengan ibu atau ayah atau kakaknya. Tidak ada yang memantau sejauh mana pelajaran itu memang bermanfaat bagi intelektual atau pengetahuan anak itu sendiri.

Kendala utama dari pembelajaran jarak jauh adalah gap antara guru, murid dan orangtua. Lalu, bagaimana menjembataninya? 

Belajar di rumah, belajar di sekolah tetap berpihak pada anak. Guru dan orangtua yang berdaya menciptakan pengalaman belajar yang melibatkan anak.

Tujuan:

Mendorong kolaborasi orangtua, guru dan muridi untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus Corona. Memastikan anak mendapatkan personalisasi pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai kemampuan dan kebutuhan anak. 

Memahami konsep:

Praktik pembelajaran yang memandu murid bukan menguasi konten tapi menguasai pemahaman mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di beragam konteks. 

Anjuran 1: 

Lakukan penjelasan terlebih dahulu kepada orangtua khususnya pada anak kecil tujuan dan proses belajar jarak jauh dan penggunakan aplikasi atau situs melalui video tutorial. Satu kegiatan belajar bisa mencakup lebih dari 1 pelajaran.

 Rancang tugas atau kegiatan belajar yang mencakup 2-3 pelajaran. Berilah tugas yang terkait dengan lingkungan rumah pada kelas kecil terkait persoalan yang sedang menghangat. 

Hindari 1: 

  • Memberikan tugas sekedar untuk latihan soal atau pengerjaan LKS, tanpa disertai diskusi dan refleksi. 
  • Hindari tugas yang memindahkan materi dari buku teks ke lembar tugas 

 Memilih tantangan: 

Praktik pembelajaran yang memandu murid mengasai keahlian melalui proses berjenjang dengna pilihan tantangan yang bermakna.

 Anjuran 2: 

Tentukan jam belajar yang fleksibel sesuai jam aktivitas orangtua. Pada kelas besar, sediakan jam belajar sesuai jam sekolah . .Kombinasikan aktivitas dengna diskusi atau bergerak, tidak hanya duduk dan menulis saja atau aktivitas bergerak saja. 

Sediakan pilihan tugas. Perlihatkan beberapa aktivitas dari sumber berbeda. Beri kesempatan murid memilih tugas yang bisa dilakukan, kemudian sepakati bersama orangtua. .Hindari memberikan tugas yang terlalu mudah dan terlalu sulit bagi murid. 

Hindari 2:

 Memberikan tugas sesuai kurikulu, tanpa mengaitkan dengan lingkungan atau kehidupan sekitar 

Memberdayakan Konteks:

Praktik pembelajaran yang memandu murid melibatkan sumber daya dan kesempatan di komunitas sebagai sumber belajar sekaligus kesempatan berkontribusi terhadap perubahan. 

 Anjuran 3

  • Menyediakan tugas yang membuat murid bisa menerapkan kemampuan pada konteks dan tugas ehari-hari di rumah. .Satu kegiatan belajar bisa mencakup lebih dari 1 pelajaran. 
  • Bagi murid yang tidak memiliki gawai, guru bisa membentuk kelompok murid yang tinggalnya berdekatan , untuk memudahkan guru dalam pengiriman tugas dan pengumpulan tugas mellaui orangtua. 
  • Bila murid tidka mempunyai gawai dan lokasi jauh dari teman satu sekolah, guru sebaiknya mendatangai rumah murid untuk meberikan tugas. Pengiriman dan pengumpulan tugas sebaiknya tidak per hari, tapi per minggu. 
  • Menyediakan tugas yang membuat murid dan orangtua merasa berkontribusi terhadap persoalan yang sedang hangat dibicarakan. 


Hindari 3:

  • Hindari memberi tugas yang mendorong murid berinteraksi dengan banyak orang di luar rumah untuk mencari atau membeli bahan dan perlengkapan tugas.
  •  Hindari memberi tugas hanya dari satu sumber atau buku teks semata.
  • .Hindari memberikan tugas yang sama untuk semua murid tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi murid yang berbeda rumah atau wilayah. 


 Dikutip dari :
 #SekolahLawanCorona #KerjaBarenganLawanCorona

Mengapa Aku Harus Menulis?


 "Menulis Bukan Sekedar Tempat Pelampiasan Jiwa.  Awal kerinduan menulis, itulah penemuan menulis sebagai passion".


Tak pernah terbayangkan sebelumya jika akhirnya aku punya panggilan jiwa untuk menulis setiap hari untuk merangkai kata demi kata menjadi suatu untaian cerita. Kerinduan untuk bisa menuangkan apa yang ada dalam otakku tanpa harus menunggu.

Dunia menulis bukan pilihan hidupku sejak kecil. Aku begitu cinta membaca ketimbang menulis. Buku-buku jadi bacaan yang menyenangkan. Dengan bacaan yang kubeli tiap minggu, aku bisa berdiam diri berjam-jam di ruang privatku tanpa ingin diganggu.

Namun, tidak dengan menulis. Apabila ada pekerjaan rumah mengarang, aku akan mengerjakan tanpa sepenuh hati. Cukup ditulis tanpa makna. Cukup kata-kata yang mengalir tanpa kedalaman nilai . Tugas mengarang jadi tanggung jawab yang berat dan malas mengerjakannya.

Dalam kesadaranku , ketika aku masih kecil, menulis adalah pelajaran yang membosankan. Belajar sastra dengan guru yang tak punya pola mengajar yang menyenangkan, dan angkaku selalu jelek, membuat pelajaran mengarang jadi momok. 

Namun, siapa bisa mengelak bila suatu perjalanan hidup itu ternyata berubah tanpa dapat dielakkan. Ketika aku harus pensiun dini, duniaku terasa hampa. Kehilangan pekerjaan yang telah ditekuni hampir 28 tahun serasa mengagetkan. Aku merasa tak memiliki apa-apa dalam diriku. Diriku seperti tak ada nilainya. Kekosongan dan hampa melanda dalam diriku. 

Ketrampilan memang dipersiapkan untuk pensiun dini. Tapi tidak ada satupun yang memiliki daya tarik untuk jadi “passion”. Setiap kali mencoba beberapa ketrampilan seperti marketing digital, dunia sport, dunia bisnis digital yang lainnya, selalu tak mampu bertahan lama. 

Suatu ketika aku diajak oleh seorang teman yang berasal dari komunitas penulis. Komunitas penulis yang sebenarnya bagian dari suatu penulis-penulis blogger di platform Kompasiana. Mendengar kata “Kompasiana”, aku sudah merasa “minder” karena aku tak memiliki literasi menulis dengan baik dan tepat. Tetapi, aku memberanikan diri untuk ikut workshop tentang penulisan itu.

Di situlah titik awal ketertarikanku, aku memahami bahwa menulis itu bukan untuk diriku sendiri. Konten, gaya Bahasa menulis dan cara menulis yang sangat efektif menentukan arah dari tulisan seorang penulis. 

Langkah kecil ini menuntun diriku untuk menapak ke langkah berikutnya. Mempelajari teori dan praktek dari “creative writing” dari seorang penulis buku terkenal, bahkan mengikuti beberapa webinar dari orang-orang yang sudah mumpuni dalam lomba penulisan jadi satu-satunya cara untuk tetap menulis. 

Kegagalan demi kegagalan ketika mengikuti beberapa lomba penulisan blog. Blog jadi ajang saya mempratekkan menulis sekaligus ajang mengukur kemampuan menulis dengan ikut lomba. 

Dari ratusan lomba itu hanya satu atau dua lomba yang berhasil dimenangkan. Prestasi yang pertama kali saat saya menang dalam Karya Tulis Terbaik I Kategori Umum Festival Jurnalistik Tangsel. Menyusul Pemenang Harapan pada Lomba Blog Pendidikan Keluarga Tahun 2018 diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 Apakah saya sudah puas dengan keberhasilan itu? Belum, banyak yang belum saya capai ketika saya belum bisa menulis opini, jurnalistik popular , fiksi atau cerpen dengan optimal. 

Pembaca saya masih belum dapat menilai tulisan saya cukup mumpuni untuk jenis-jenis tulisan di atas. Saya perlu belajar dan belajar lagi . Menggali dan mempraktekan kemampuan menulis memang tak pernah berhenti. 

Semoga saya masih diberikan kesempatan untuk Pelatihan bekal menulis. Sebuah tulisan adalah media pembelajaran, sarana mengajak kebaikan dan edukasi.

 “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Catatan Pringadi bekerja sama dengan Tempo Institute”.

Nodi Harahap: Kunci Tulisan yang Efektif


Nodi Harahap: “Kunci Keberhasilan MEnulis, Tulisan yang Efektif” Menulis itu bukan hanya sekedar menulis. Menulis untuk mendapatkan kesempurnaan sesuai dengan KBI dan efektif sehingga dapat memuaskan diri dan pembacanya.

 Ada beberapa jenis tulisan yang perlu diketahui:

  • Laporan 
  • Blog 
  • Esai
  • Cerpen
  •  Liputan 
  • Tips and Tutorial
  • OPini 

Ketika Anda menulis salah satu jenis tulisan di atas, tentu hasilnya berbeda dengan yang lainnya. Baik itu dari segi gaya Bahasa maupun dari kontennya. Masing-masing jenis tulisan punya syarat yang harus dimiliki misalnya untuk cerpen, perlu kemampuan imajinasi yang kuat.

 Pola pikir yang benar:

Sebagai seorang maestro juara lumba, Nodi Harapap punya cara jitu untuk menerapkan pola pikir menulis yang benar. Seringkali ada tenggat waktu untuk suatu lomba. Tenggat waktu itu bisa seminggu-sebulan-dua bulan. 

Jika pola pikir kita kepada tenggat waktunya, tentu kita berpikir “wah masih lama waktu untuk menulis”. Namun, sebaliknya jika kita memiliki pola pikir bahwa “terbit” suatu karya itu tergantung dari waktu kita selesai, maka kita akan mempercepat waktu menulis. Begitu selesai menulis, kita akan mengatakan, inilah kelahiran dari karyaku. 

Jadi dengan perubahan pola pikir yang benar, tenggat waktu lomba masih lama, tetapi dapat kita selesaikan dalam waktu yang cepat  karena kita mengubah tenggat waktu dengan  kelahiran karyaku diterbitkan.

 Memperkaya wawasan : 

Dengan membaca tulisan orang lain dalam bentuk macam-macam (buku, laporan, literasi, media online) , mendengarkan pendapat orang lain, mencari inspirasi di luar rumah, maka tulisan kita akan lebih kaya , khasanah yang dianggit oleh orang lain. 

Jujur dan Kritis pada diri sendiri: 

Menulis bukan menulis status pada media sosial. Yang penting jadi, pendek dan tak perlu apa kontennya. Menulis harus penuh kesadaran dan penuh dengan kemampuan diri untuk menyelesaikan dengan sempurna. Kepuasan menulis saat tulisan kita dibaca oleh pembaca, ditayangkan dan diberikan penghargaan, dan mendapat penghasilan

 SAAT MENULIS: 

Kiat memainkan irama: 


Ada 6 cara yang dapat dibuat: 

  1. Irama yang tidak dapat dipaksakan 
  2. Tempo 
  3. Kejelasan atau penegasan 
  4.  Keingintahuan 
  5. Perasaan 
  6.  Efektif

 Ada beberapa contoh dari tulisan di atas seperti di bawah ini:




Contoh kedua:





Cara Memenggal kalimat dengna tepat:






7 Ketrampilan Kerja Agar Sukses dalam Dunia Pekerjaan Paska CoronaVIrus



Pandemi Covid belum selesai, kehidupan berjalan dengan cara “new normal”, kita semua bertanya-tanya bagaimana dunia kerja setelah paska pandemi ini seperti apa. Ketidak ada pastian bagaimana dunia akan bertransformasi setelah covid dapat ditangani, tetapi secara pasti dunia akan mengimplementasikan seperti apa yang terjadi saat covid . Perusahaan di tempat kerja kita bekerja kemungkinan besar akan mengubah permintaan skill karyawan yang dibutuhkan.

Inilah 7 ketrampilan kerja yang dibutuhkan setelah paska coronavirus.

Kemampuan beradaptasi dan flexibilitas:

Hal yang pasti , cara perusahaan beroperasi dan bekerja akan berubah. Dunia sudah berubah, namun, pandemi mempercepat perubahan itu. Hanya sedikit pekerjaan yang tidak berubah. Seseorang yang berhasil dalam dunia kerja setelah paska Coronavirus harus mampu beradaptasi di tempat kerja yang berubah dan harus mampu untuk mengupdate dirinya dan menyegarkan kemampuannya. 

Keahlian Teknologi: 

Salah satu cara terbaik bagi Anda adalah dengan mempersiapkan diri setelah paska dunia CoronaVirus dengan ketrampilan teknologi. Pandemi Covid-19 merupakan transformasi digital pencatatan yang cepat dalam perusahaan agar perusahaan dapat bertahan terhadap disrupsi dan wabah pandemic. 

Realitas teknologi seperti artificial intelligence, big data, Internet of Things, virtual and augemented realit, robotic akan membuat usaha lebih dapat bertahan di masa pandemic yang akan datang. Setiap orang yang membantu perusahaan dengan teknologi ini akan mendapat posisi besar. Apakah Anda bekerja di pabrik atau di perusahaan akunting, Anda harus menggeluti peralatan teknologi dengan mumpuni dan bekerja dengan alat-alat itu sehingga membuat pekerjaan Anda mudah selesai secara efektif. 

Kreativitas dan Inovasi :

Sebagaimana kita ketahui betapa pentingnnya kreativitas dan inovasi selama pandemi. Usaha bisnis yang berhasil menemukan cara untuk menyajikan jasa secara virtual (seperti dalam bidang kesehatan ) atau beralih dari pembuat mobil balap menjadi alat bantu kesehatan yang inovatif, dapat mengatasi badai lebih baik.

Di dunia paska coronavirus, kita perlu orang yang berjiwa inovasi dan bermimpi tentang sebuah produk baru dan bagaimana cara bekerjanya. Kreativitas manusia sangat penting sekali.

Literasi Data:

Dalam Revolusi industry ke4 , penyasian data merupakan aset penting bagi setiap perusahaan. The data yang benar, perusahaan dapat memprediksi dampak disrupsi bisnis pada masa mendatang dan bagaimana cara melayani nasabah dengan dengan produk dan jasa yang tepat setelah pandemi.

Perusahaan yang memahami tren suatu bisnis dan kebutuhan nasabah yang berubah, akan dapat merespon dengan cara yang tepat ketika terjadi lagi pandemi di masa mendatang. Namun, data tidak ada manfaatnya bagi perusahaan jika tidak ada literasi data dari orang yang dibekali dengan ketrampilan untuk memahami data dan mengambil keputusan dari data itu. 

Para professional dengan literasi data akan lebih dicari oleh calon atasan dibandingkan kondisi sebelumnya.

Cara Berpikir yang kritis: 

Selama pandemi, kita telah melihat banyaknya berita hoax dan misintepretasi dari data dan studi , sebagai pemimpin, pengusaha dan pemerintah berusaha untuk mengubah kesalahan. 

Orang yang secara objektif dapat mengevaluasi informasi dari berbagai sumber untuk menentukan apakah informasi itu dapat dipercaya atau berharga karena tidak semua informasi dapat dipercayai. 

Namun, perusahaan atau organisasi hanya percaya kepada cara berpikir yang kritis untuk memahami informasi yang akhirnya digunakan untuk membuat keputusan. 

 Integensia Emosi:

 Berkaintan dengan “leadership” atau kepimpinan, ada ketrampilan lain yang juga sangat penting yaitu Integensia Emosi atau sering disebut dengan EQ. Kemampuan untuk menyadari, mengepresikan dan mengkontrol emosi, dan kesadaran atas emosi orang lain adalah EQ. Kadang orang tidak yakin tentang apa pekerjaan dan usaha perusahaan di masa datang, namun, hal yang paling penting adalah berinteraksi dengan orang lain berdasarkan level emosi. Orang yang dengan EQ yang kuat akan dicari dan diidamkan oleh suatu perusahaan.

Total Tayangan Halaman