Dari segi finansial, Ramadan kali ini memang sangat beda dengan tahun lalu. Aku sendiri merasakan mulai dari harga-harga yang stabil dan tidak melonjak sampai pedagang yang mengeluh sepi pembeli.
Nach, kenapa harga bisa stabil yach? Biasanya khan semua harga bahan pokok jelang lebaran apalagi makanan . Jawabannya adalah daya beli warga untuk beli bahan pokok menurun. Loh kenapa bisa begitu? Yach kondisi sekarang ini banyak perusahaan yang kesulitan cashflow, sehingga memutuskan untuk menunda pemberian THR bahkan ada yang di PHK.
Bagi yang terkena PHK atau yang berkurang pendapatannya seperti pengemudi gojek , UKM, kita harus berani menyikapi diri dengan berhemat.
Ditengah krisis Covid 19, kita perlu memutar otak bagaimana caranya hemat sambut Lebaran.
Selama bulan Puasa/Ramadan tentunya pengin buka puasa bersama dengan teman-teman di resto. Nach sekarang ini ada PSBB, ngga mungkin buka bersama. Lebih baik buka bersama secara virtual. Dengan buka bersama secara virtual, kita hanya menyajikan makanan untuk keluarga kita.
Ngga usah mewah , yang penting bergizi, ada sayur, ikan dan protein dan jangan lupa ada buah-buahan.
Masak sendiri itu mengirit atau hemat sekali loh! Teman saya juga mengatakan, wah kalo pesan makanan buat buka di resto itu masih lumayan mahal, belum lagi ongkir. Masak sendiri, selain hemat juga bergizi.
Nach untuk hemat biaya ini kita bisa tabung loh.
Belum lagi ada teman-teman saya yang sekaligus belanja secara online karena rumahnya sangat jauh dari pasar tradisional. Belanja sekaligus, bisa kombinasi masak, itu tak perlu biaya pulang pergi ke supermarket atau pasar, juga tidak lapar mata.
Belanja online yang dibeli itu sesuai dengan kebutuhan. Ini hemat waktu dan hemat uang
Pakaian:
Selama Ramadan kita tidak perlu ke luar rumah jika tidak perlu. Hemat biaya pembelian pakaian baru untuk Lebaran. Sosialisasikan kepada anak-anak bahwa Lebaran tahun ini kita lebih prihatin tanpa pakaian baru , kita tabung biaya pembelian pakaian untuk beli kuota internet dan zakat.
Transportasi:
Yang pasti selama “work from home”, kita tidak mengeluarkan biaya transportasi mondar mandir ke kantor. Jelas biaya tol , bensin dapat dialokasikan untuk yang lain biaya internet.
Rekreasi:
Virtual rekreasi pun bisa dilakukan dengan free, nach nanti sehabis Lebaran , anak-anak libur pun tak perlu mengeluarkan uang, cukup dengan virtual rekreasi sepuasnya.
Mudik Virtual :
Ribet sekali untuk mudik tahun ini, segudang dokumen harus dibawa ditambah dengan risiko jika kita sebagai “carrier” corona virus-19. Lebih baik jika kita mudik virtual. Siapkan semua yang diperlukan misalnya kuota dan aplikasi untuk mudik virtual.
Jelas sekali mudik virtual tak perlu biaya besar seperti mudik beneran. Oleh karena itu kita siapkan dana mudik itu untuk ditabung, jika nanti setelah covid-19 usai, kita bisa mudik benaran. Tabungan siap untuk dikeluarkan.
Tidak ada komentar
Pesan adalah rangkaian kata yang membangun dan mengkritik sesuai dengan konteksnya. Tidak mengirimkan spam!