Featured Slider

BRI Tingkatkan Pemberdayaan dan Pendampingan UMKM untuk Go to Internasional

BRI TIngkatkan Pemberdayaan UMKM
Dian Suri Handayani dan Co Founder Kunang Jewellery. Sumber: Dokpri

Kukejar yang selama ini kucari

Tekad kuat membantuku terus berlari

Menggapi sebuah mimpi

Aku menjadi seorang pejuang

Penuh strategi dan dukungan dari BRI

Peluang kukejar hingga berhasil

                                    Berbuah manis, jadi UMKM Eksportir

Dian Suri Handayani, seorang perempuan lulusan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB , melanjutkan studinya di Instituto Europeo di Design Milan, lulus dengan predikat cum laude

Perhatian kepada perhiasan yang jadi magnet baginya adalah justru barang-barang bekas dari logam. Logam? Apakah tidak salah mendengar? Anda pasti nggak yakin bahwa logam bekas seperti kuningan, kabel, tembaga dapat menjadi sebuah perhiasan yang sangat estetik. 

Ternyata Anda tidak salah dengar. Dengan bahan-bahan bekas logam itu di tangan Dian Suri Handayani dirubah menjadi perhiasan yang mempesona karena nilainya yang sangat tinggi. Dian Titik awal bisnisnya terjadi ketika Dian Suri Handayani sebagai Founder "Kunang Jewelery" mendesain perhiasan dari koleksi batu permata milik ibunya. Hasilnya, batu permata itu jadi perhiasan yang sangat estetik, mempesona 

Kenapa justru memilih barang bekas logam? Disur panggilan dari Dian Suri Handayani memiliki pengalaman panjang dalam dunia desain perhiasan , hampir 12 tahun, Awalnya, Dian melihat bagaimana proses panjang dan produksinya, tempat penggalian emas yang ditinggalkan tanpa mengingat eco-friendly. Semua lubang-lubang besar dari penggalian itu akan menyisakan kerusakan alam dan lingkungan sekitarnya. 

Disur tentu prihatin dengan kondisi itu. Dengan perspektif menjaga lingkungan yang lebih baik, Dian ingin menghasilkan sesuatu yang indah dengan menggunakan sisa-sisa sampah logam, menjadi perhiasan yang sangat bernilai tinggi. 

Ngga mudah memulai bisnisnya karena perlu banyak “trial and error”, untuk melakukan eksperimen menciptakan perhiasan yang unik, estetik dan indah itu. Cukup lama eksperimennya yaitu 2 tahun. 

Dalam mengumpulkan sampah logam, Dian bermitra dengan tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di kota Denpasar, yaitu TPST Panjer, TPST Gatsu dan TPST Ubung. Semua material kuningan, tembaga dan pecahan kaca itu dibelinya dalam jumlah yang bervariasi, misalnya harga tembaga yang terkumpul akan dibeli dengan harga Rp.120.00 per kg dan kuningan dengan harga Rp.95.000 per kg. 
BRI Berdayakan UMKM
Sumber:  Dokpri


Logam yang sudah dibuang di TPST itu didaur ulang, diproses agar tidak korosif. Sifat dari logam tidak berkarat, berbeda dengan besi yang akan cepat berkarat. 

Proses berikutnya akan diberikan kepada para perajin yang sudah diberikan training . Perajin yang digandeng tersebar mulai di Gianyar, Badung, dan Bangil. Para pengrajin punya skill yang berbeda sehingga sulit untuk memproduksi perhiasan dalam jumlah besar dengan kualitas yang sama. Produk yang dihasilkan perajin itu seperti cincin, gelang sangat estetik. 

Disur terus melatih perajin agar skill mereka terus ditingkatkan dan perlu disamakan kualitas hasil kerjanya. Inovasi selalu digaungkan dengan bekerjasama dengan komunitas dan Yayasan . 

Disur sendiri tidak pernah berhenti untuk mengikuti pelatihan dan pemberdayaan yang diadakan oleh BRI dalam event atau acara UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. BRI telah mengkurasi produk “Kunang Jewelry” sebagai produk yang keberlanjutan dengan mendukung 4R seperti repair, redesign, remade, renew menjadi nilai yang tinggi untuk produk yang berkelanjutan, layak pakai dan tinggi nilai artistik 

 Dengan kegigihan dan ketangguhan untuk menampilkan produknya di BRILIANPRENEUR, berhasil memikat beberapa pembeli dari Jepang, Jerman, Austria dan Amerika dan bertransaksi dengan Kunang Jewelry. Akhirnya, produk mereka ini berhasil tembus ke negara-negara tersebut. 

"Kunang Jewelry" adalah salah satu UMKM Go Internasional yang berhasil diberdayakan oleh BRI untuk UMKM yang naik kelas dan menjadi exportir.

 Latar Belakang UMKM di Indonesia 

BRI Berdayakan UMKM
Sumber: Databoks


 Paska pemulihan pandemi Covid 19, perekonomian Indonesia sangat didukung dan ditopang oleh UMKM. Sektor ini mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61% atau senilai dengan Rp.9.580 triliun. Selain itu UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja informal, 
Kontribusi UMKM. Sumber: databoks



Dengan dasar itu Indonesia punya basis ekonomi nasional yang kuat karena UMKM telah menguasai kekuatan ekonomi dengan jumlah yang besar dan kekuatan menyerap tenaga kerja. 

Namun, pertumbuhan UMKM mulai dari usaha mikro sebesar 107,4 juta, usaha kecil sebesar 5,8 juta dan usaha menengah 3,7 juta, totalnya mencapai 65,4 juta , tidak semuanya dapat bangkit sesuai dengan ekspektasi. 

UMKM yang terpuruk kena imbas Covid 19, masih mengalami berbagai kendala. Kendala yang sering ditemui mereka adalah akses untuk kredit di perbankan, pemasaran yang sulit dijangkau, pengolahan produk yang masih gunakan pola tradisional. 

Mengingat pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia, pemerintah melakukan pemberdayaan dan pendampingan dengan dua cara. . Strategi pertama adalah menggenjot pertumbuhan existing UMKM menjadi UMKM naik kelas atau Go Internasional, sedangkan strategi kedua adalah sumber pertumbuhan baru, Ultra Mikro melalui Holding Ultra Mikro. Dalam hal ini, BRI sebagai induk holding, sementara Pegadaian dan PNM memberikan inklusi dan literasi keuangan di segmen Ultra Mikro. 

Pencapaian dari program ini cukup besar peningkatannya yaitu 36 juta debitur atau 10,4% per tahunnya, pembiayaan ekosistem Umi sebesar Rp.577,9 triliun. 

Program pemberdayaan dan pendamping yang dilakukan oleh BRI sebagai berikut: 

1.Desa BRIliaN

Merupakan inkubasi Desa dengan mengembangkan potensi desa dalam 4 aspek.

 2.Program Klasterku Hidupku

Memberdayakan 1748 UMKM, dengan 1155 pelatihan, literasi dan 372 bantuan sarana dan prasarana produktif. 

3.Rumah BUMN BRI

 Merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN, termasuk BRI dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. 

4. UMKM EXPO(RT) BRILianpreneur 

BRI TIngkatkan Pemberdayaan UMKM
Brilianpreneur 2022:  Dokumen pribadi


Merupakan ajang pemberdayaan UMKM untuk naik kelas menjadi UMKM Go Internasional. Sejak tahun 2019, diadakan suatu acara showcase Road to UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. 

Pada tahun 2023 saya hadir dalam acara UMKM Expo(RT) yang diadakan pada tanggal 7-10 Desember di Jakarta Convention Centre dengan tema “Crafting Global Connection.

Begitu saya memasuki ruangan JCC, terlihatlah 500 UMKM yang telah berhasil menang setelah dikurasi dari segi produk, kualitas dan bisnis yang berkelanjutan. Pembagian booth dalam 5 kategori yaitu home décor & craft, food & beverage, accessories & beauty, fashion & wastra dan wellness & healthcare. 

Para UMKM itu ternyata punya kemampuan dan kekuatan yang handal dalam bidang produk yang kompetitif baik secara harga maupun kualitas dengan kompetitornya di negara pengekspor. .Even yang disponsori dan difasilitasi oleh BRI ini mempertemukan calon “buyer” dan para UMKM. Acara ini sebagai wujud nyata BRI mendorong bangkitnya UMKM Indonesia mendukung para pelaku UMKM untuk menuju pasar global.

 Kesimpulan: 


Strategi yang diterapkan oleh BRI dalam pemberdayaan dan pelatihan UMKM terbukti efektif dalam membantu UMKM untuk naik kelas dan go international. Melalui program pelatihan yang terstruktur dan dukungan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, BRI berperan besar dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku UMKM. Program-program seperti ini sangat penting untuk mempercepat transformasi UMKM, sehingga mereka dapat mengakses pasar global dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia. Dengan langkah-langkah yang tepat, UMKM Indonesia di masa depan dapat menjadi lebih kuat dan siap bersaing di tingkat internasional. 

Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.

Sumber referensi: 


  • Olah Sampah Logam jadi Perhiasan, Produk Kunang bisa di Ekskpor : bali.bisnis.com/
  • Kunang Jewely Shop: Manfaatkan Limbah Logam Jadi Cuan: Kompas.tv/bisnis/ 
  • (RT) BRIlianpreneur 2023 : https://brilianpreneur.com/

Sejarah Mendapatkan Nama Baruku

Sulitnya Mencari Nama Baru
dokpri

Rumah kelahiranku serasa terbayang kembali. Hampir 50 tahun lalu saat aku meninggalkan rumah kenangan indah. Bukan rumah “gedong” tapi rumah bangunan dengan gaya arsitektur tradisional. Rumah dengan pintu dan jendela-jendela terbuka besar. Seolah-olah siapa pun yang ingin melihat ke dalam rumah, cukup menengok di jendela itu.

Mudah sekali menemukan rumaku karena lokasinya yang strategis. Dari jalan besar yang ditengahnya ada Sungai yang mengalir maka jalan besar itu di sebut kampung kali. Begitu masuk beberapa meter dari gang, ada pertigaan, rumahku persis di sebelah kiri dari kedua rumah. 

Ngga ada yang istimewa dari rumah-rumah di kampungku. Justru istimewanya, adalah hubungan relasi sosial yang kuat antar tetangga. Waktu tamu datang dan bertanya alamat seseorang, pasti jawabannya, wah saya kenal si A rumahnya di sebelah kanan/kiri jalan gang ke dua. 

Tanpa sungkan pasti orang yang ditanya akan menunjukkan rumah orang yang dicari . Loh kok bisa kenal, padahal di era itu belum ada gadget, internet. Rahasianya dilarang ngrumpi sesama tetangga, tapi motonya menjaga kebersamaan. Moto “Lu susah, gua juga ikut susah”. 

"Sesama tetangga dilarang tidak kenal. Jika tidak kena, merekal ngga akan diajak outing bersama. Ada perjanjian tidak tertulis dengan para tetangga setiap 2 bulan sekali , kita semua piknik. Ngga perlu jauh-jauh dari Semarang, sekitar l-2 jam, ke Bandungan atau Kopeng. 

Begitu sampai di Kopeng, anak-anak yang masih suka bermain segera berlarian di playground, termpat terbuka yang ada ayunan, perosotan., Anak-anak sudah lupa dengan ayah ibunya, mereka meninggalkan orang tuanya. 

Para ayah-dan ibu saling ngobrol dan ngrumpi sambil ngrujak atau makanan kecil. Suasananya santai, rilek dan “healing” banget. Tidak ada permusuhan, persaingan saat kumpul. Anak-anak sebaya pasti ramai berlarian dan saling kejar-kejaran. Teman terdekat adalah tetangga. Baik anak lelaki atau perempuan. Usia mereka semua sebaya dengan diriku. 

Sementara aku dengan kakakku memiliki perbedaan usia yang tinggi, 11 tahun. Karakterku paling pendiam, jadi aku sering dipanggil “gong mati” artinya jika tidak ditanya atau diusilin, pasti ngga berbunyi. 


Suatu hari, namaku berubah, aku dipanggil nama lengkapku ditambah embel-embel, “Tan Siok Lie” kecil, aku bingung, siapa yang berani manggil nama begitu lengkap ditambah kecil. Sambil menengok ke kiri ke kanan mencari sumber panggilan, aku baru melihat sosok seorang kakak yang lebih besar. Aku sedikit marah karena dia berani-beraninya merubah namaku.

Melihat aku marah, kakak yang kusebut saja Handoko itu, datang menggandeng tanganku. Dia bercerita panjang kepadaku. Sejarah nama yang baru saja ia lontarkan. Ech, papa dan mamahmu pernah cerita ngga gimana kamu dapat nama itu? Aku cuma menggelengkan kepala, tanda aku tidak pernah mendengar sejarahnya. 

Kak Handoko pun bercerita, begini, waktu kamu mau lahir, papi dan mamimu itu bingung setengah mati mencari nama buat bayi perempuan. Mereka tak pernah berpikir ada bayi lagi setelah kakakmu berusia 11 tahun. Bingung cari nama tanya ke tetangga. Loh dulu itu ngga ada embah “google” yang punya solusi cepat, tepat. Jadi solusinya hanya tanya tetangga. 

Tetangga yang ditanya itu kebetulan punya tujuh anak, sudah pengalaman sekali dengan nama anak. Selalu nama anak ada tiga karakter. Karater pertama untuk marga, misalnya marga Tan, karakter kedua untuk generasi misalnya generasi ke10 semua harus bernama Kian, dan karakter ketiga untuk nama sendiri misalnya Han, jadi nama lengkapnya adalah Tan Kian Han.

Lalu, aku masih belum puas kenapa namaku di tambah menjadi “kecil”. Dia tertawa keras dan terbahak-bahak. Di tetangga satu RT ini ada dua nama yang sama, Tan Siok Lie. Waktu dia panggil Siok Lie, keduanya langsung menengok. Dia bingung dech kenapa orang tuanya kok kasih nama bisa sama, padahal orang tuanya beda. Terpaksa, dia tambahin nama saja, yang tua dipanggil Siok Lie Besar, dan yang kecil dipanggil Siok Lie kecil.

Wah aku bilang kepada kakak Handoko, kamu harus adakan selamatan untuk merubah namaku yach. Dia terpingkal-pingkal karena merasa dipojokkan. Soal nama memang bukan hanya sekali ini saja aku bingung. 

Ketika ada perintah dari pemerintah untuk mengganti nama bagi WNI keturunan. Usiaku baru menginjak 15 tahun, aku juga bingung mau cari nama Indonesia baru di mana. Belum ada google nich, aku ngga punya ide yang brilian cari nama yang cantik. 

Pengin cari nama bintang film, kok keberatan namanya yach. Baca buku untuk nama-nama kelahiran bayi . Para temanku bingung kenapa aku belum menikah sudah cari nama anak. Kubiarkan kebingungan temanku berlangsung lama. Aku sendiri juga bingung cari nama buat diriku. 

Mabuk kepayang untuk menemukan nama yang cocok. Kupikir gampang dech, tapi kalau aku mengambil nama sembarangan, aku takut citra diriku ambruk. Benar-benar pusing banget loh! 

Akhirnya,aku dapatkan nama Indonesia yang singkat, Ina. Komentar temanku kok pilih pilih nama Ina. Aku berdebat dengannya, loh kenapa? Dia mengatakan Ina itu singkatan dari Indonesia . Aku terhenyak bagaikan durian runtuh, sudah dapat ide kok diruntuhkan lagi. Aku bilang kepadanya, biarlah nama itu menjadi nama tenar karena setiap orang yangmenyebut Ina akan teringat Indonesia.

Setelah peresmian nama itu di pengadilan, “tok, tok, tok”, nama baruku menjadi Ina Tanaya. Aku mulai mendaftarkan nama baruku di sekolah . Menuliskan nama baru, serasa keren banget . Tapi ketika acara perkenalan di kelas, namaku dipanggil oleh guru, aku terdiam saja. Kedua kali masih terdiam. Ketiga kali, guru dengan suara menggelegar, siapa yang punya nama Ina Tanaya?

Aku baru sadar, oh nama baruku . Aku maju ke depan. Ibu guru sampai bertanya, kamu melamun? Dengan gugup, aku bilang: “Tidak, hanya lupa nama saya!” Guru terheran-terhan tanpa mengerti, kok bisa anak ini lupa nama sendiri.

Pengalaman yang paling berkesan saat aku masuk ke SMA, aku dijuluki “O Chan”. Menurut teman, nama sesuai dengan karakter “Jepang” dalam diriku. Juga nama belakangku, Tanaya dianggap mirip orang Jepang. Oh, aku baru mengerti aku suka sekali dengan serba serbi Jepang , dari mainan, karakter film Jepang, makanya aku dianggap mereka sebagai “ O Chan”, panggilan kesayangan anak remaja yang dekat dengan ibunya. Aku tersenyum simpul ketika ada teman memanggiku "O Chan". Julukan itu sudah melekat sejak SMP hingga SMA. 

Saat pertemuan atau reuni dengan teman-teman SMA, begitu aku datang, mereka sama-sama bersatu padu, berseru, “Ini dia O Chan dari Jepang”. Wah aku sangat malu, sudah jadi nenek begitu masih dibilang O Chan. Panggilan dan julukan bagaikan menyatu melekat tak pernah hilang


Di Tengah Surutnya Pamor Sepak Bola Indonesia, BRI Dukung untuk Kemajuan Sepak Bola Nasional

BRI Dukung Kemajuan Sepak Bola
Sumber: tribuneNews.com




Sepak Bola Tak Pernah Mati


Sepak bola bukan cuma hitung-hitungan di atas kertas
Sepak bola bukan angka gol yang dimasukkan 
Ada rasa emosi yang meledak, segala yang melekat pada manusia
Karena itu 90 menit tidak pernah sama 
Sepak bola selalu menarik dan membahagiakan seluruh warga 

 
Ayah saya seorang penggemar sepak bola dan suporter tim sepak bola dari Persija (di era sekitar tahun 1960-64an).
 Jika ada pertandingan sepak bola nasional, beliau tak mau kehilangan momen. Meskipun beliau tinggal di Semarang, pertandingan sepak bola di Jakarta, bukan jadi halangan. Saya masih kecil, ayah tak mengajak saya.  Kakak saya diajak untuk menemaninya. Naik kereta api, mereka berdua, istirahat di tempat saudara, langsung nonton dan esok harinya langsung kembali ke Semarang. 

Ketika saya masih kecil bingung dan tak pernah paham terhadap sepak bola.  Hanya sebuah bola saja, tapi diperebutkan 22 pemain di atas lapangan. Kalau nonton adu penalti, luar biasa deg-degan, tendangan serba salah. Gol dianggap biasa saja, tidak gol dianggap tidak "becus".  Komentatornya berapi-apai tapi sering lupa kalau dia tak bisa main bola, tapi pinter sekali komen. Kalau main bolanya diambil satu orang bisa ngga, yach lebih baik main catur saja dech kalau begitu. 

Sejarah sepak bola 

BRI Dukung Sepak Bola
Sumber: Bolanet.id


Sepak bola bukan sekedar olahraga saja, tetapi juga jantung dari kebudayaan kita. Dulunya sepak bola berasal dari China. Gawangnya masih jaring kecil, setelah itu dimainkan di negara lain, Jepang, menggiring bola dari kulit kijang. 

Sepak bola modern di Inggris dengan 11 wakil perkumpulan sepak bola. Hingga akhirnya pada tanggal 21 Mei 1904 terbentuk sepak bola dunia yang disebut Federation International de Football Association (FIFA), ada 7 negara yang ikut serta. 

Sepak bola masuk Indonesia ketika era pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1914. Momen pentingnya saat berdiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tahun 1930. 

Setiap tahun PSSI mengadakan kompetisi tahunan sampai PSSI bergabung dengan FIFA  tahun 1952. 

Dalam perjalanannya Liga Indonesia dibentuk tahun 1994 untuk tingkatkan kualitas sepak bola Indonesia. 

Namun, sepak bola Indonesia tidak pernah mencapai level Asia apalagi dunia. Banyak kelemahan-kelemahan sepak bola Indonesia yang jadi pekerjaan rumah baik dari kualitas pemain, infrastruktur dan tenaga pelatih. Kuantitas pemain belum terpenuhi, apalagi kualitasnya. 

Infrastruktur, stadion dan lapangan yang memenuhi standar FIFA-AFC masih terbatas jumlahnya. Sedangkan pelatih, minim pelatih berkualitas. 

Pada tahun 2014 Liga Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA dan dibekukan pada 2015. Barulah pada tahun 2017, Indonesia boleh menyelenggarakan kompetisi yang bernama Liga 1.

Peran BRI 


Dalam kondisi kualitas permainan sepak bola Indonesia yang kurang baik, juga ditengah keamanan dari permainan sepak bola yang sering terjadi perang antar penggemar membuat situasi sepak bola makin terpuruk. 

Di tengah sorakan ribuan penonton, ada satu nama yang tak pernah absen dalam mendukung perkembangan sepak bola nasional, BRI! 

 Dengan semangat “Dari Rakyat untuk Rakyat” BRI menjadi sponsor utama Liga 1 2024-2025 dan mari kita lihat bagaimana peran BRI dalam memajukan sepak bola Indonesia. 

BRI: Sponsor Utama Liga 1 2024-2025 

BRI Dukung Sepak BOla
Sumber:  stabilitas.id


Musim ini, BRI resmi menjadi sponsor utama Liga 1, membawa harapan baru bagi pecinta sepak bola di tanah air. Dengan dukungan yang kuat, BRI tidak hanya ingin memberikan pengalaman menonton yang lebih baik tetapi juga ambisi untuk mengangkat liga kita ke level Asia. Siapa yang tidak ingin melihat tim-tim kita bersaing di pentas Asia? Rasanya, saat ini tiba, kita semua akan merayakan seperti tim Garuda mencetak gol di final! 

 Harapan dan tujuan BRI untuk Musim Liga 1 


BRI sangat optimis tentang musim ini. BRI berharap Liga 1 2024-2025 menjadi ajang yang bukan hanya kompetitif, tetapi juga berdaya saing di level internasional. Dengan adanya investasi dan dukungan yang solid, BRI ingin membantu tim-tim untuk menembus prestasi di Asia. Bayangkan, tim kesayangan kita berlaga di AFC Champions Leagues! Ini bukan mimpi, ini adalah harapan yang diwujudkan. 

Harapan di atas punya tujuan BRI bukan sekedar ikut-ikutan saja sebagai sponsor utama tapi punya misi untuk “create economic value” dan “social value”. Arti “Economic value” adalah sepak bola adalah olahraga rakyat, rakyat harus bisa menikmatinya, ini sesuai dengan profil BRI, “Melayani masyarakat luas seluruh segmen terbesar di Indonesia”. 

Arti “Social value” adalah adanya “Brand awareness” , dulu orang tidak mengenal BRI sebagai sponsor sepak bola, sejak tahun 2021, brand awareness sudah meningkat jadi 79% dan tahun 2022 meningkat lagi jadi 98.60% dan terakhir tahun 2023 menjadi 100%. 

Dalam kompetisi sepak bola, menurut survey LPM Universitas Indonesia tahun 2020, menunjukkan adanya perputaran ekonomi yang dapat diproyeksikan mencapai Rp.2,7 hingga Rp.3 triliun. Bahkan, menurut BRI Research Institute 2024, adanya perputaran uang sekitar Rp.10,42 Triliun dengan pendapatan pajak mencapai Rp.856 miliar, kesempatan kerja 45 orang. 

 Dukungan untuk Skuad Garuda 

BRI Dukugn Sepak Bola
sumber:  RadarSulbar.com


BRI juga sangat peduli terhadap tim nasional kita, khususnya Timnas U-20. Dengan saham yang diberikan, BRI berkomitmen untuk mendukung pengembangan skuad Garuda muda ini. Setiap kali mereka berlatih, ada harapan bahwa mereka akan menjadi Bintang masa depan sepak bola Indonesia. Siapa tahu, di masa depan, kita melihat mereka bermain di Eropa sambil minum kopi susu di kafe! 

Hidupkan Geliat UMKM 

BRI Dukung Sepak Bola
Sumber: Merchandise:   www.beritasatu.com


Tidak hanya di lapangan BRI juga berusaha menghidupkan geliat UMKM di sekitar stadion. Setiap ada pertandingan Liga 1 bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang ekonomi lokal. Dengan mendukung UMKM BRI menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan. Para pedagang kaki lima bisa menjajakan makanan sambil berharap tim kesayangan mereka menang. Ketika tim kita mencetak gol, pedagang pun ikut berteriak “Gol”, bahagia sekali! 

Peluang jasa foto 


Saat pertandingan berlangsung, para fotographer seringkali menjadi pahlawan tanpa jasa. Dengan banyak aksi menarik di lapangan, peluang jasa foto pun meningkat pesat. BRI ingin mendorong para fotographer lokal untuk menangkap momen-momen berharga ini. Siapa yang tahu, mungkin suatu saat foto Anda menghiasi majalah sepak bola internasional! 

Siapkan atlet bola sejak dini 

BRI Dukung Sepak Bola
Sumber:   sport.detik.com


Terakhir BRI juga berkomitmen untuk menyiapkan atlet bola sejak dini. BRI percaya bahwa pengembangan pemain muda adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang sepak bola Indonesia. Program pelatihan dan akademi bola yang disponsori BRI  akan membantu mencetak Bintang-bintang baru. Jadi jangan kaget jika anak yang bermain di lapangan kecil kini menjadi Bintang di Liga 1! 

Kesimpulan 


Dengan dukungan BRI jadi sponsor utama Liga 1 2024-2025, masa depan sepak bola nasional tampak cerah. BRI tidak hanya berinvestasi di lapangan, tetapi juga di masyarakat dan ekonomi lokal. Semua ini diharapkan dapat mengangkat sepak bola Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi, mari kita dukung bersama dan saksikan keajaiban sepak bola Indonesia di masa depan! 

 Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI


Sumber referensi:

  • Sejarah Permainan Sepak Bola di Dunia dan Indonesia: https://www.bola.net/indonesia/sejarah-permainan-sepak-bola-di-dunia-dan-indonesia-3a8611-3a8611-kln.html
  •  Ciptakan Perputaran Ekonomi RP.10,42 trilun, BRI Kembali Jadi Sponsor Utama Liga 1 2024-2025: https://bri.co.id/-tidak-diclick/-/asset_publisher/G3x3P8wG7JRn/content/ciptakan-perputaran-ekonomi-rp10-42-triliun-bri-kembali-jadi-sponsor-utama-liga-1-2024-2025 
  • Deretan Dukungan BRI untuk MEmajukan SEpak Bola Nasional: https://biz.kompas.com/read/2024/05/19/064640328/deretan-dukungan-bri-untuk-memajukan-sepak-bola-nasional

Metode Menulis Jurnal untuk Terapi Diri

Metode Menulis Jurnal
source: freepik.com

Writing in a journal reminds you of your goals and your learning in life. It offers a place where you can hold a deliberate, thoughtful conversation with yourself. * Robin sharma

Siapa diantara kita sudah pernah mempraktekkan Jurnal dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin sebagian besar kita pernah melakukan (diary) , tetapi kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan adalah bagian dari journaling. 

Dalam teori dasar dari journaling, tindakan menuliskan pikiran, perasaan dan pengalaman sehari-hari dalam bentuk bebas dan bersifat pribadi. Journaling sering digunakan sebagai alat refleksi diri, membantu kita mengelola stress, memantau perkembangan pribadi, menangkap memori terhadap kejadian penting, mencatat pembelajaran berharga, dan memahami perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. 

Journaling tidak terikat pada format yang terstruktur, sehingga dapat menuangkan semua pewa daftar ide, bahkan perencanaan masa depan. Sejarah dari jurnaling berasal dari tradisi yang dilakukan seorang bernama Kaisar Marcus Aurelius dari Yunani. 

Kaisar Marcus melakukan meditasi dan refleksi dan selalu melakukan kebijaksanaan dan filsafat stoikisme. Untuk memahami dirinya dan memperkuat prinsip-prinsip moral, dia selalu menulis karena dia menghadapi banyak tantangan hidup dan membutuhkan ketenangan dan kebijaksanaan. 

Apa yang dilakukan oleh Marcus itu menjadi dasar journaling modern dalam mencari ketenangan batin. 

 Perbedaan Journaling dengan expressive writing?


Journaling menuliskan semua beban emosional dan proses pengalaman traumatis . Sementara expressive writing hanya fokus pada ekspresi perasaan mendalam atas pengalaman , tanpa pedulikan tata bahasa atau struktur formal. 

Tujuan keduanya sama-sama untuk kesehatan mental, emosional dan penyembuhan psikologis. 

Seorang pakar psikolog sosial, Prof James W. Pennebaker dari University of Texas of Austin, mengembangkan metode sederhana dengan menulis secara mendalam tentang pengalaman emosional atau tramatis selama 15-20 menit, selama beberapa hari berturut-turut. Dari hasil pantauannya, apa yang ditulis tentang perasaan terdalam itu, akan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Temuan itu jadi dasar dari Pennebaker Paradigm.

 Cara membuat journaling sangat mudah sekali, tuliskan semua tulisan dengan tangan . Dengan menulis kita dapat mengolah informasi yang ada di dalam otak . 

Bagian otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan perhatian seperti gyrus frontal inferior dan korteks cingulate anterior, mulai aktif.. Dengan menulis aktivitas motorik pun berjalan dengan baik. Korteks motorik mengirimkan impul untuk menggerakkan tangan dan jari. Mengolah sensorik selama proses menulis, mengolah informasi yang diterima dari tangan dan jari bergerak di atas kertas. 

Dalam hal emosional, suasana emosi dapat mempengaruhi gaya tulisan yang menunjukkan bagian otak yang terkait dengan emosi yang berperan dalam proses ini. 

Manfaat Journaling

  • Menenangkan pikiran Menulis isi pikiran di awal atau akhir hari memberikan efek menenangkan, meskipun pikiran tersebut tidak selalu positif. 
  • Pikiran negatif bisa dilepaskan, sementara pikiran positif bisa diperkuat untuk membuat seseorang merasa lebih baik. 
  • Lebih mengenal diri sendiri Banyak orang yang belum mengenal diri dan memahami diri sendiri. 
  • Dengan menulis journal, seseorang bisa lebih memahami emosinya, mulai melihat pola yang muncul dan belajar mengenali pemicu emosi. 
  •  Melacak perkembangan diri Tidak peduli berapapun usia atau pengalaman seseorang, selalu ada ruang untuk berkembang. Journaling dapat menjadi cara untuk melacak perkembangan dalam periode waktu tertentu dalam setiap fase kehidupan.


 Mengapa harus memulai dengan jurnalling 


  1. Menghindari ketergantungan emosional dengan orang lain 
  2. Dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun
  3. Tidak memerlukan biaya yang besar 
  4. Tidak perlu melibatkan orang lain sehingga lebih leluasa
  5. MEmbentuk habit baru yang berdampak pada ragam aspek kehidupan
  6. Melatih otak untuk tetap aktif dan berpikir 

Di Balik journalling ada dasar neuroscience. Proses emosional itu melibatkan bagian otak yang mengatur regulasi dan pemprosesan emosi. Ketika kita menuangkan pikiran dan emosi dalam kata-kata, korteks prefrontal area akan terkait dengan pemikiran tingkat tinggi dan pengambilan keputusan akan diaktifkan. 

Selain itu journaling juga mengaktifkan amigdala sebagai pusat emosional dan menjadi peran penting dalam proses emosi terutama rasa takut dan stres. Dengan menulis maka respon amigdala akan mengarah pada pengurangan emosi negatif. 

 Jenis-jenis journaling 

1.Morning pages 

Praktik menulis dilakukan pada pagi hari, di mana seseorang menuliskan pikiran, perasaan dan refleksi secara bebas selama 3 halaman tanpa menyaring atau mengedit . Tujuannya untuk membersihkan pikiran, mengurangi stress, memulai hari dengan fokus lebih baik. Praktik ini juga dapat mendorong ekspresi kreatif dan membantu mengatasi hambatan mental. Sebaiknya lakukan sebelum mengawali aktivitas pukul 5-6 pagi.

 2.Creative Journaling

Journal yang menggabungkan penulisan dengan ekspresi kreatif lainnya seperti menggambar, melukis dan menciptakan music. Setiap orang bisa bebas bereksperimen dengan bentuk seni untuk ungkapkan perasaan dan pengalaman dan ciptakan untuk merangsang pemikiran yang lebih dalam.


 Metode Jurnaling 


1.Bullet journal 

Sistem pengorganisasian catatan dan tugas secara ringkas 

2.Reflective Jurnaling 

Merenungkan pengalaman dan Pelajaran dari kejadian tertentu

3.Visual Jurnaling 


Menggabungkan gambar dan seni dengan tulisan untuk ekspresi 

4.Time Capsule Jurnaling 

Menulis surat untuk diri sendiri di masa depan atau masa lalu 5.Self Care Journaling Mencatat aktivitas perawatan diri dan refleksi tentang perasaan setelahnya. 

 Menghadapi jiwa writer’s block 

  1. Procrastination 
  2. Fearness 
  3. Perfectionism 
  4. Lack of Inspiration 

 14 prompt untuk membangun habit journaling 

1.Apa nilai-nilai utama yang paling penting bagi diriku, dan bagaimana aku sudah menghidupi nilai-nilai tersebut? 
2.Apa tiga hal yang aku syukuri saat ini? 
3.Kapan aku merasa percaya diri, dan apa yang menyebabkan hal itu trjadi?
4.Apa kebiasaan atau pola pikir yang ingin aku ubah, langkah apa yang dapat aku ambil untuk memulainya?
5.Apa Pelajaran terbesar aku pelajari tahun ini dan bagaimana hal itu mengubah diriku?
6.Apa Impian terbesarku, dan langkah-langkah kecil apa yang bisa aku lakukan untuk mencapainya?
7.Siapa orang yang paling menginspirasiku dan mengapa? Apa yang bisa aku pelajari dari mereka?
8.Bagaimana cara aku menghadapi stress dan tantangan? Apakah ad acara yang lebih sehat atau lebih produktif yang bisa aku coba/ 
9.Apa yang membuatku merasa lebih bahagia dan damai, dan bagaimana ku bisa mengalokasikan lebih banyak waktu untuk itu? 
10.Apa ketakutan terbesarku saat ini, dan bagaimana aku bisa menghadapi atau mengurangi ketakutan tersebut? 
11.APa tujuan jangka panjangku, dan bagaimana tindak-tindakan kecil saat ini membantuku mencapainya. 
12.Jika aku memberikan kepada nasehat pada diriku sendiri, lima tahun lalu, apa yang akan aku katakan?
13 Bagaimana aku bisa lebih baik dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan?
14.Kapan terakhir kali aku merasa bangga pada diriku sendir, dan apa yang dapat aku lakukan untuk merasakan lebih sering? 

My testimonial to Journalling Workshop with Saskia

Metode menulis




Ketangguhan KBA Pinang Hasilkan Prestasi Gemilang

KBA Pinang Hasilkan Prestasi Gemilang
Perpustakaan Keliling:  Dokpri



KBA Pinang lokasinya terletak di Tangerang Jalan Teratai No I-31 RT 09 RW 06 Pinang Griya Permai kel. Pinang Kec. Pinang.

Awal tahun 2020, tepatnya pada 1 Januari, banjir besar melanda Kampung Berseri Astra (KBA) Pinang dan membawa dampak besar bagi warga sekitar. Menurut Bapak Prabudi Nawarindra, Ketua Pilar Pendidikan KBA Pinang, banjir ini bisa disebut sebagai "hadiah" tak terduga bagi kampung tersebut. 

Setelah hujan deras dari arah Bogor, kali Angke meluap hingga melewati tanggul, dan lima pompa yang dioperasikan tak mampu membendung air. Pada subuh hari, air setinggi 1,5 meter melanda wilayah tersebut, sehingga banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, termasuk fasilitas KBA Pinang. 

Ini adalah banjir terbesar yang pernah dialami KBA Pinang, yang terletak di RW 6 Pinang Griya Permai, Kecamatan Pinang, dekat dengan Gerbang Graha Raya. Beberapa properti KBA yang rusak antara lain Rumah PAUD, alat peraga, Gerobak Baca, bibit tanaman, kulkas, dan alat penyimpan ikan lele, bahkan ikan-ikan di tempat pemancingan pun ikut hanyut.

Meski menghadapi kerusakan besar, warga tetap bersemangat membenahi properti KBA Pinang yang dirintis sejak tahun 2017 sebagai Kampung Hijau dan bertransformasi menjadi KBA pada 2018. Saat ini, KBA Pinang mencakup 13 RT dengan 440 kepala keluarga dan lebih dari 60 anggota aktif dari berbagai latar belakang, seperti Ketua RT, kader PKK, kader Posyandu, guru PAUD, koperasi "Aku Bisa", dan kelompok wanita tani (KWT). Bantuan dari Astra datang, berupa meja dan lemari untuk kelas PAUD, sementara buku-buku Gerobak Baca yang rusak diperbaiki dengan bantuan dari Dinas Pendidikan setempat. 

Banjir kembali melanda pada 25 Februari 2020, meski tidak sebesar banjir di awal tahun. Hujan yang terus turun selama dua hari membuat kali Angke kembali meluap ke komplek Pinang Griya Permai, menghambat aktivitas anggota KBA. 

Namun, warga KBA Pinang tak pernah menyerah terhadap banjir. Mereka kehilangan taman usaha yang habis tersita oleh banjir. Mereka bangkit dan tetap bekerja sesuai dengan penghargaan dan piagam yang pernah mereka peroleh. KBA Pinang memenangkan juara Kampung Hijau pada tahun 2017; KBA Pilar Lingkungan CSR PT. Astra International TBK pada tahun 2018, Kelompok Wanita Tani (KWT) Usaha Jahe Merah. 

 Dengan usaha kuat mereka mulai menanam lagi di lahan 3 rumah yang letak posisinya lebih tinggi dari yang sebelumnya dan 4 kebun yang tidak begitu luas, dari beberapa lahan kosong . Ada Rumah bibit dan 13 demplot yang jadi tempat bibit pohon-pohon langka yang disumbangkan oleh Astra pada 5 Desember 2021.

 Empat Pilar yang diterapkan oleh KBA Pinang


 KBA Pinang sendiri merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Astra, yang dikenal dengan “Empat Pilar”, yaitu kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan lingkungan. 

KBA Pinang Hasilkan Prestasi Gemilang
Posyandu KBA Pinang. Dokpri



Di bidang kesehatan, sebelum pandemi Covid-19, Posyandu rutin melayani sekitar 50-100 balita setiap bulannya dengan imunisasi, pemberian vitamin, dan pemeriksaan tumbuh kembang. Layanan pemeriksaan kesehatan untuk lansia pun diadakan, seperti cek tensi, gula darah, kolesterol, dan darah. 

Ketika pandemi melanda, kegiatan Posyandu terpaksa dialihkan untuk siaga Covid-19, yang disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan. Satgas Covid-19 memiliki program-program yang melibatkan warga, mulai dari edukasi melalui grup WhatsApp dan spanduk, pembatasan akses jalan, penerapan pemakaian masker, penyediaan tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan, hingga lumbung pangan bagi warga terdampak. 

KBA Pinang Hasilkan Prestasi Gemilang
Pendidikan mendongeng. Dokpri



Di bidang pendidikan, kegiatan mendongeng bagi anak-anak diadakan hampir setiap Sabtu di Hutan Kota Pinang Griya sebelum pandemi. Pendongeng biasanya adalah guru PAUD atau sukarelawan yang mengajarkan anak-anak nilai-nilai kehidupan dan literasi dasar. Namun, ketika Covid-19 melanda, kader pendidikan melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mengantarkan buku bacaan bagi anak-anak agar kegiatan literasi tetap berlanjut.

KBA Penang
Ibu Pangkat/Ibu Yayat, pengusaha lele organik. Dokpri


Di bidang wirausaha, terdapat figur inspiratif seperti Ibu Susiharti atau Bu Pangkat, yang meski telah berusia 70 tahun, masih aktif membudidayakan lele organik. Berkat pelatihan dari UI Lab Sosial, kini usahanya mampu menghasilkan 100 kg lele per hari dengan merek "Clarias". 

Usaha Clarias sempat terdampak banjir yang merusak pendingin ikan lele, namun semangat warga tetap tinggi, dan usaha ini masuk dalam nominasi "KBA Inovasi UMKM". 
KBA Pinang
Usaha Konvesksi.  Dokpri



Anak-anak muda juga aktif dalam usaha konveksi berkat bantuan dari Koperasi dan Kementerian Perindustrian. Di bidang lingkungan, KBA Pinang memiliki Taman Flamboyan dan Kebun Cempaka sebagai pusat tanaman bibit. 


Pada bidang lingkungan, sayangnya, banjir menghanyutkan sebagian besar bibit tanaman yang ada, namun Kelompok Tani bersama warga tetap optimis dan menanam bibit baru di Kebun Bibit Cempaka untuk mempertahankan ketahanan pangan. Rumah Bibit telah panen kangkung yang dapat dijual atau dibeli untuk konsumsi warga. 
KBA Pinang
Tandur. Dokpri


Sementara 17 jenis buah langka dan 10 jenis buah lokal ditanam di sini. Pohon langka yang dimaksud adalah pohon mundu, menteng, kecapi, kenari, jamblang, sempur, jeruk kinkit, maja, jamu mawar, bisbul, matoa, belimbing wuluh. 
KBA Pinang
Pembibitan. Dokpri



Dengan banyaknya variasi pohon langka, diberdayakan anak-anak remaja KBA. Mereka diberikan pelatihan dan pembinaan terkait dunia pohon langka. Tujuannya agar para remaja KBA dan KWT dan memahami secara intensif bagaimana membudidayakan pohon langka. Beberapa teknologi seperti “smart farming” juga diimplementasikan. Untuk mengetahui cuaca yang tidak baik untuk tanaman mereka juga gunakan internet of things. 
Lingkungan Tanaman Kangkung- dokpri


Saat panen, pengolahan hasil panen buah langka itu akan diolah menjadi produk yang punya nilai jual tinggi, misalnya dibuat makanan dan minuman. Jadi mereka tidak menjual dalam bentuk buah saja tetapi juga dalam produk turunan yang punya nilai jual lebih tinggi. Hal ini berkat penyuluhan dan pembinaan dari beberapa Lembaga (Universitas Indonesia Fakultas Pertanian). 

Dalam upaya menciptakan Kampung Wisata Edukasi, KBA Pinang mengadakan kegiatan edukasi untuk anak-anak melalui lomba Amazing Race yang mengintegrasikan empat pilar program Astra. Dalam ajang ini, KBA Pinang juga berpartisipasi dalam kompetisi nasional dan berhasil masuk kategori 10 besar dalam "KBA Inovasi 2020". 


Kesimpulan


Semangat pantang menyerah KBA Pinang mencerminkan ketangguhan mereka dalam menghadapi berbagai rintangan dan terus berinovasi untuk mewujudkan kampung yang lebih baik bagi warganya. 


Total Tayangan Halaman